Lihat ke Halaman Asli

KKNTIP NURUL HAROMAIN PUJON

UPN "Veteran" Jawa Timur

Intip Pengolahan Susu Sapi Murni, Mahasiswi KKN UPNVJT Kunjungi Peternakan Sapi Perah

Diperbarui: 24 Agustus 2023   19:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Mahasiswi KKN dengan Ibu Pemilik Peternakan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

MALANG - Kecamatan Pujon merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Malang yang terkenal dengan hasil susu sapi yang melimpah. Terdapat banyak perusahaan pengolahan susu sapi yang menampung hasil perahan susu sapi dari Kecamatan Pujon. Memanfaatkan kesempatan, mahasiswi UPNVJT yang sedang berkegiatan KKN di Ma'had Nurul Haromain Pujon mengunjungi peternakan sapi perah. Lokasi peternakan yang dikunjungi merupakan milik salah satu Ustadzah di Ma'had Nurul Haromain dan merupakan jamaah Abi Ihya'.

Kunjungan dilaksanakan pada Rabu (16/8/2023) pukul 15.30-17.30 WIB. Lokasi tidak berada jauh dari Ma'had dan dapat ditempuh dengan menyewa angkot.

Kegiatan selama kunjungan berupa wawancara dengan pemilik peternakan, melihat cara pembersihan kandang dan pemberian pakan sebelum sapi diperah, mengamati proses pemerahan sapi menggunakan alat perah, serta melihat cara pengolahan susu hasil perahan.

Pemberian Pakan Oleh Pekerja (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pakan yang diberikan berupa daun padi hasil panen dan ampas tahu yang diperoleh dari pabrik tahu masyarakat sekitar. Pembersihan kandang dilakukan pagi dan sore sebelum sapi diperah, hal ini sekaligus membersihkan badan sapi. Pembersihan menggunakan alat semprot sehingga kotoran dapat langsung teraliri air menuju ke drainase. Kotoran sapi dimanfaatkan oleh peternak menjadi biogas, hal ini sangat inovatif sebab dapat mengurangi limbah. Meski kotoran sapi dapat diolah menjadi pupuk, namun peternak lebih tertarik menjadikannya biogas karena dapat menyikapi penggunaan gas alam yang semakin bertambah. Api yang dihasilkan tidak jauh berbeda hanya daya hantar panas sedikit lebih lama.

Penggunaan alat dalam pemerahan sapi terhitung lebih efektif tenaga dan waktu sebab hanya membutuhkan satu orang pekerja untuk mengaplikasikan alat dan hasil susu yang diperoleh lebih banyak.

Menurut penuturan pemilik peternakan, hasil perahan berupa susu ditampung terlebih dahulu kemudian dikirimkan ke perusahaan setiap dua hari sekali.

"Sapi diperah setiap pagi dan sore, hasil perahan setiap hari sekitar 60 liter, setiap dua hari sekali baru dikirim ke perusahaan penampung, masyarakat lain juga setor susu kesini nanti diangkutnya barengan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline