Lihat ke Halaman Asli

KKNTI Desa Klesem

Akun Publikasi KKNT-I Klesem

Turut Berikan Kontribusi Positif, Mahasiswa KKNT-I IPB Membantu Kegiatan Posyandu Desa Klesem

Diperbarui: 26 Juli 2023   18:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengukuran Tensi Darah Lansia (Dokumentasi pribadi)

Setiap daerah memiliki keunikan dan kearifan lokal yang sudah diwarisi dari generasi ke generasi. Seperti hal nya kebiasaan “nikah muda” yang sudah mengakar kuat di Desa Klesem, Kec. Kandangserang, Kab. Pekalongan.

Kebiasaan menikah diusia muda ini lazim dan dianjurkan oleh para orang tua. Sebagian besar remaja yang telah lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) akan merantau lalu mencari pekerjaan kemudian pulang ke kampung halaman dan menikah. Rata-rata remaja perempuan Desa Klesem menikah di umur 18 tahun bahkan ada yang berumur 14 tahun. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor risiko anak dilahirkan dengan kondisi kurang gizi, gizi buruk, dan stunting. Di samping itu, dalam laporan tahunan Rempug Desa Sehat (RDS) tahun 2023, masih terdapat 2 anak dengan status kurang gizi dan 2 anak gizi buruk di Desa Klesem. Oleh karena itu, perlu adanya pendampingan dan pengarahan yang intensif terkait gizi untuk balita, remaja perempuan siap menikah, dan ibu hamil.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKNT-I) IPB turut membantu pemeriksaan kesehatan yang diadakan oleh Posyandu bertempat di Pondok Bersalin Desa Klesem (Polindes) pada Selasa pagi (11/7). Kegiatan yang ditujukan untuk balita, remaja perempuan siap menikah, ibu hamil, dan lansia ini dilakukan sekali dalam sebulan. Mahasiswa KKNT-I IPB membantu tenaga kesehatan dan kader posyandu dalam pendataan gula darah, tensi darah, tinggi dan berat badan warga.

Kegiatan Imunisasi Bayi (Dokuentasi pribadi)

Pendataan Berat Badan Balita (Dokumentasi pribadi)

Dari kegiatan tersebut terlihat tidak ada remaja perempuan yang datang untuk memeriksakan kesehatannya padahal tenaga kesehatan Polindes Desa Klesem sudah menyediakan pil penambah darah. Salah satu penyebabnya ialah kurangnya pemahaman dan kesadaran terkait pentingnya persiapan pra-nikah dan program ibu hamil.

Harapannya pemerintah dapat menyadari bahwa masih ada desa yang membutuhkan penyuluhan dan pemahaman tentang pencegahan stunting, nutrisi ibu hamil, program hamil serta nutrisi baik untuk anak. Selain itu, fasilitas Kesehatan Desa Klesem perlu ditingkatkan dengan menambah ketersediaan tenaga kesehatan dan kelengkapan alat kesehatan di Posyandu. Di sisi lain, infrastruktur jalan yang buruk menyulitkan warga desa terutama dalam kasus darurat untuk pergi ke Rumah Sakit di pusat Kota Pekalongan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline