Lihat ke Halaman Asli

KKNT Teknologi Pangan UMM

KKN-Tematik Desa Gunungrejo

Mahasiswa KKN-T UMM Berikan Pelatihan Pengolahan dan Sosialisasi Kemasan Cabai

Diperbarui: 2 Februari 2022   15:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama dengan Warga Desa Gunungrejo/dokpri

Mahasiswa peserta KKN Tematik Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang dalam melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan pendanaan untuk mengikuti Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) dari Kemendikbud tahun anggaran 2021 melakukan pelatihan pengolahan cabai segar menjadi produk cabai bubuk serta sosialisasi kemasan terhadap masyarakat di Desa Gunungrejo.

Masyarakat Desa Gunungrejo masih menjual cabai mereka berupa cabai segar saja, hal ini tentu belum bisa membuat nilai ekonomis cabai meningkat. Pengolahan cabai segar menjadi sebuah produk kemasan dapat membantu meningkatkan nilai jual dari cabai segar. Proses pengolahan cabai segar menjadi cabai bubuk dipilih oleh Mahasiswa KKN-T untuk membantu meningkatkan daya jual serta nilai ekonomis cabai segar di Desa Gunungrejo.

Foto Kemasan Cabai Bubuk Desa Gunungrejo/dokpri

Daya tahan cabai kering dan bubuk sendiri sekitar 6 bulan, yang mana proses pembuatannya cukup mudah serta menggunakan alat dan bahan yang mudah didapat.

Alat yang dipakai dalam pengolahan cabai berupa panci kukus, blender, mangkok, sendok, spatula, baskom, dan timbangan. Serta bahan yang diperlukan meliputi cabai rawit, bawang putih, lada, garam, MSG, Minyak

"Pengolahan cabai segar menjadi cabai bubuk dapat menambah wawasan tentang bagaimana pengelolaan cabai, misalnya cabai turun harganya dapat disiasati dengan mengolah cabai menjadi bubuk cabai sehingga cabai akan terus terjual dan masyarakat di Desa Gunungrejo akan tetap menadapat pemasukan" imbuh Fajar selaku sekertaris BUMDES.

Baik para pengurus desa maupun masyarakat punya harapan tinggi terkait pengolahan cabai segar menjadi cabai bubuk. Sebesar 22% penduduk desa Gunungrejo berprofesi sebagai petani, profesi kerja kedua tertinggi di desa tersebut. Hal ini membuat pelatihan pengolahan cabai menjadi cabai bubuk menjadi penting terutama pada para petani

"Nilai ekonomis cabai yang seharusnya dapat dikontrol bahkan terus bertambah oleh pasar pastinya justru malah banyak merugikan petani. Dipilihnya pelatihan pengolahan cabai ini serta sosialisasi terhadap kemasan juga bertujuan untuk agar memberdayakan masyarakat desa Gunungrejo" ungkap Dira selaku ketua KKN-T.

Pelaksanaan Pelatihan Sosialisasi Cabai yang dipimpin Oleh Mahasiswa KKN-T UMM./dokpri

Pengolahan cabai segar menjadi cabai bubuk diawali dengan pencucian cabai yang telah disortas menggunakan air bersih untuk menghilangkan segala macam kotoran. Setelah cabai bersih lalu cabai dikukus selama 10 menit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline