Lihat ke Halaman Asli

KKNT Teknologi Pangan UMM

KKN-Tematik Desa Gunungrejo

Mahasiswa TP UMM Sosialisasikan Pengolahan Pascapanen Kopi dan Cabai di Desa Gunungrejo

Diperbarui: 21 Desember 2021   00:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Ayo Wujudkan Ketahanan Pangan! Mahasiswa Teknologi Pangan UMM Sosialisasikan Pengolahan Pascapanen Komoditas Kopi dan Cabai di Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang

 

MALANG- Mahasiswa KKN-T Program Studi Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang dalam melaksanakan program pembinaan dan pemberdayaan masyarakat Desa Gunungrejo dengan mengadakan sosialisasi pengolahan pascapanen kopi dan cabai demi terciptanya ketahanan pangan di Desa Gunungrejo. Mahasiswa melakukan aktifitas belajar di dalam dan diluar universitas. 

Program ini sebagai perwujudan hak Merdeka Belajar bagi Mahasiswa di luar kampus. Kegiatan ini dapat terselenggara berkat kontribusi Pemerintah yaitu Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Pendanaan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) tahun anggaran 2021 yang dimenangkan oleh Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.   

Jumlah Peserta yang hadir dalam acara ini sebanyak 24 orang. Peserta merupakan perwakilan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Kelompok Kerja (POKJA), kelompok perempuan, dan kelompok petani kopi serta petani cabai di Desa Gunungrejo. Sosialisasi ini dibuka oleh Kepala Desa Gunungrejo, Bapak Samsul Hadi, ST dan Ketua Program Studi Teknologi Pangan UMM, Ibu Sri Winarsih, STP., MP.

Desa Gunungrejo memiliki potensi komoditas pertanian yang sangat melimpah. Jenis kopi yang yaitu Robusta dan Arabica. Produksi Tanaman kopi yang ada di Desa Gunungrejo Kecamatan Singosari banyak tumbuh liar dan masih sedikit yang dibudidayakan, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan terhadap pengolahan pascapanen kopi oleh masyarakat. Pada umumnya, pengolahan tanaman kopi hanya dilakukan dengan cara pengeringan dan selanjutnya kopi glondong yang baru dipanen oleh petani akan dijual langsung kepada tengkulak tanpa adanya pengelolaan secara lanjut dengan kisaran harga Rp. 3.000-Rp. 5.000,-. Harga jual kopi tanpa pengolahan yang rendah belum mampu untuk meningkatkan perekonomian petani kopi. Faktor lainnya ialah keterbatasan pengetahuan.

Sama halnya dengan komoditas kopi, komoditas cabai yang ada di Desa Gunungrejo juga belum termanfaatkan secara optimal. Jenis cabai yang dihasilkan ialah cabai merah dan cabai rawit. Hasil panen biasanya dijual dalam bentuk segar tanpa ada pengolahan terlebih dahulu. Penjualan cabai dalam bentuk segar memang sangat menjanjikan, dimana keuntungan akan diperoleh dalam waktu tidak terlalu lama jika penjualan berjalan lancar, tetapi tidak bisa dipungkiri banyak juga petani cabai gulung tikar akibat membusuknya cabai-cabai yang dijual dalam bentuk segar. 

Keterbatasan pengetahuan dan keterampilan menyebabkan masyarakat belum mampu mengolah hasil panen cabai menjadi produk pangan yang bisa memperpanjang masa simpan hasil panen. Permasalahan dalam usaha budidaya cabai bertambah berat pada saat panen raya karena harga yang rendah dan tidak signifikan dibandingkan biaya produksi yang harus dikeluarkan sehingga petani sering mengalami kerugian.

dokpri

Materi pada Sosialisasi ini mengangkat tema "Diversifikasi Produk Olahan Komoditas Kopi Dan Cabai Sebagai Inovasi Penanganan Pascapanen Guna Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Gunungrejo" diberikan oleh narasumber dari Ketua Program Studi Teknologi Pangan UMM, Ibu Sri Winarsih, STP., MP. Diharapkan setelah sosialisasi ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya diversifikasi produk olahan dan diharapkan peserta  mendapatkan informasi terkait pengolahan pascapanen serta mampu menerapkan pengolahan komoditas pascapanen yang nantinya akan ditunjang dengan pelatihan dan pendampingan oleh mahasiswa KKN Tematik Teknologi Pangan UMM untuk meningkatkan nilai jual produk serta perekonomian masyarakat Desa Gunungrejo.

Bapak Mustain selaku kepala Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mengatakan "Dengan diadakannya pembukaan dan penyuluhan tentang kopi serta cabai membuat warga desa senang dan antusias warga juga sangat baik. Saya mewakili warga desa berterimakasih karena kepada Mahasiswa TP UMM telah mendedikasikan pemikirannya disini dan mau bantu beberapa kegiatan disini". 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline