Lihat ke Halaman Asli

TIM KKNT KHDTK UNDIP 2024

Universitas Diponegoro

Mahasiswa KKN Tematik Undip Membuat Obat Kumur Dengan Memanfaatkan Minyak Serai Wangi Sebagai Antibakteri

Diperbarui: 24 Februari 2024   03:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Obat Kumur Berbasis Minyak Atsiri Serai Wangi Sebagai Antibakteri (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Semarang (31/01) – Dea Kafita Sari (21) dari program studi Biologi Fakultas Sains dan Matematika adalah salah satu mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro tahun 2024. Mahasiswa KKN tersebut melaksanakan program kerja monodisiplin di Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran, Kabupaten Semarang berupa pembuatan obat kumur dengan bahan tambahan minyak atsiri Serai Wangi sebagai penghambat pertumbuhan bakteri penyebab kerusakan pada rongga mulut. Program kerja ini dilaksanakan dengan sasaran kelompok tani yang ada di KHDTK Wanadipa Undip.

Wilayah KHDTK Undip kaya akan berbagai tanaman penghasil atsiri dengan potensial tinggi, seperti kayu putih, serai wangi, dan nilam. Minyak serai wangi adalah salah satu tanaman atsiri yang memiliki senyawa dengan sifat terapeutik, senyawa tersebut dapat memberikan perlindungan pada rongga mulut dari oksidasi serta pembusukan oleh mikroba. Senyawa utama yang terkandung di dalam minyak serai wangi yaitu sitronelal, sitronelol, dan geraniol. Berbagai kandungan dan manfaat yang dimiliki minyak serai wangi dapat digunakan sebagai antibakteri alami untuk mencegah pembentukan karies gigi. Selain itu, senyawa aromatik yang terkandung pada serai wangi mampu memunculkan bau menyenangkan pada obat kumur.

Pembuatan Obat Kumur Dengan Tambahan Minyak Serai Wangi (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Formula lain yang digunakan dalam obat kumur ini adalah mentol, natrium sakarin, natrium benzoat, akuades, serta sorbitol dan propilenglikol yang berstandar food grade. Sehingga, obat kumur ini aman diaplikasikan pada rongga mulut namun tetap tidak dianjurkan untuk ditelan. Obat kumur yang tertelan dalam jumlah sedikit tentunya tidak akan membahayakan tubuh, produk ini diaplikasikan pada rongga mulut selama 30 detik setelah menyikat gigi.

Program kerja ini diharapkan mampu membantu masyarakat serta kelompok tani di Desa Mluweh untuk memaksimalkan pemanfaatan minyak atsiri yang ada di lingkungan sekitarnya. Selain itu, produk obat kumur yang dibuat oleh mahasiswa KKN Tematik ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan rongga mulut, serta dapat menjadi inspirasi pemanfaatan minyak atsiri terutama tanaman serai wangi.

Langkah Pembuatan Obat Kumur (Dokumentasi Pribadi, 2024)

Penulis: Dea Kafita Sari

Mahasiswa KKN Tematik KHDTK Wanadipa Undip 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline