SEMARANG -- 02/11 Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro (UNDIP) Tahun 2021 melakukan edukasi dan Pendampingan mengenai metode membatik menggunakan bahan alami di Batik Gemawang Jambu Kabupaten Semarang.
Sesuai namanya, ecoprint berasal dari kata eco atau ekosistem yang berarti lingkungan hayati atau alam dan print artinya cetak. Sistem dengan menjiplak dedaunan dan kemudian merebusnya, mirip seperti proses pembuatan batik, maka sering juga disebut batik ecoprint. Namun, motif yang dihasilkan oleh wsistem ecoprint ini lebih kontemporer dibandingkan batik yang digambar ataupun dicetak dengan motif batik yang klasik.
Salah satu mahasiswa KKN Universitas Dipenegoro (Undip) Semarang, Bayu Aji melakukan kegiatan pemberdayaan UMKM Batik Gemawang melalui kegiatan mebatik menggunakan media ecoprint.
Di bawah dosen pembimbing lapangan Dr. Ir. Suzanna Ratih Sari, M.M., M.A., kegiatan ini dilakukan karena belum adanya kegiatan membatik menggunakan media alami,mengingat Batik Gemawang memproduksi berbagai produk dimana beberapa diantaranya menggunakan bahan sisntesis. Maka dari itu tim KKN mengembangkan memabatik menggunakan media alami.
Pemilik Batik Gemawang Abdul Kholiq Fauzi menyetakan " merasa senang dengan adanya program ini. Karena membatik menggunakan bahan alami menjadikan rasa kekayaan alam ini semakin terasa" Terangnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H