Lihat ke Halaman Asli

Peran Mahasiswa KKN Kolaboratif dalam Menggali Potensi di Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember

Diperbarui: 30 Juli 2022   20:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi mahasiswa KKN Kolaboratif bersama Kepala Desa dan perangkat desa Tegalsari

30/07/2022---Tegalsari---Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai bentuk realisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian terhadap masyarakat. Program ini membantu mahasiswa untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman baru serta relasi yang lebih luas karena mahasiswa tidak hanya dipertemukan dengan mahasiswa dalam satu perguruan tinggi, tetapi juga mahasiswa dari perguruan tinggi lainnya.

Program ini disebut sebagai KKN Kolaboratif. KKN ini disambut baik oleh Pemerintah Kabupaten Jember karena kehadirannya mengajak mahasiswa-mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk berinovasi dan berkolaborasi secara aktif baik di kelompok internalnya maupun di masyarakat. Kelompok KKN 39 yang bertugas di Desa Tegalsari, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember merupakan salah satu kelompok KKN Kolaboratif yang anggotanya terdiri dari mahasiswa Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas Islam Jember, dan Universitas dr Soebandi Jember.

Desa Tegalsari merupakan salah satu dari tujuh desa yang terletak di Kecamatan Ambulu dengan mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Memiliki wilayah administrasi yang tidak seluas desa lain di Kecamatan Ambulu, Desa Tegalsari memiliki tiga dusun yang terdiri dari, Dusun Tutul, Dusun Tegalsari, dan Dusun Bedengan. Meskipun wilayah administrasinya tidak seluas desa lain, Desa Tegalsari memiliki berbagai potensi yang cukup menunjang kesejahteraan penduduknya mulai dari pertanian, perkebunan, peternakan, hingga UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di berbagai bidang yang pemasarannya dilakukan secara lokal dan regional. 

Beberapa UMKM tersebut bergerak di berbagai bidang seperti bidang kuliner, obat herbal, fashion, dan agribisnis. Menurut Sekretaris Desa Tegalsari, Imam Syafii, beberapa UMKM di Desa Tegalsari menjadi poros perekonomian masyarakat setempat sejak endemi COVID-19 menyerang Indonesia dan adanya virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang menyerang sapi.

"Di Desa Tegalsari ada beberapa UMKM yang sangat membantu perekonomian masyarakat. Contohnya, di Dusun Tutul ada UMKM budi daya jamur dan punya lahan sawah yang cukup luas ketimbang dusun lain di Desa Tegalsari. Kemudian, di Dusun Tegalsari ada pengolahan jenang dodol, pengolahan jamu sebagai obat herbal, sentra kerajinan gembor, dan pengrajin batik yang banyak dikenal oleh masyarakat lokal maupun regional hingga dijadikan wisata edukasi," jelasnya.

Proses kegiatan membatik di Rezti's Batik Tegalsari 

 Di era digitalisasi saat ini, masyarakat Desa Tegalsari juga memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memproduksi, memasarkan dan mendistribusikan produk mereka. Dari beberapa UMKM inilah masyarakat mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari bahkan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat Desa Tegalsari dan sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline