Sekelompok mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang beranggotan sepuluh orang telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) di Desa Cihideung Udik (Cihud), Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. KKN-T ini mengusung program ketahanan pangan dengan memanfaatkan pekarangan warga. Program ini didasarkan pada potensi Desa Cihud yang memiliki pekarangan cukup luas. Serta, terdapat kelompok wanita tani (KWT) sebagai target utama pada program ketahanan pangan. Program tersbut terdiri dari penanaman bibit pohon, pembuatan pupuk organik cair (POC), dan penyemaian beberapa benih tanaman pangan.
Ada tiga jenis bibit pohon yang ditanam di pekarangan warga, yaitu 75 bibit pohon durian, 75 bibit pohon alpukat, dan 50 bibit pohon salam. Penanaman bibit pohon ini dimulai secara seremonial di lahan milik kepala desa, H. Denny. Lalu, bibit-bibit disebar ke setiap RW dan RT untuk ditanam oleh warga di pekarangannya masing-masing. H. Denny selaku kepala desa juga berharap dengan adanya pemanfaatan pekarangan warga untuk perkuat ketahanan pangan kedepannya dapat mendorong setiap RW memiliki komoditas pangan unggulan sehingga mampu meningkatkan perekonomian warga.
Setelah acara seremonial selesai, dilanjutkan dengan demo pembuatan POC. Bahan-bahan untuk POC terbilang sangat murah dan mudah didapatkan karena memanfaatkan kotoran hewan ternak atau sampah organik berupa sisa makanan. Proses pembuatannya tidak memakan waktu sekitar 20 menit dan hasilnya dapat digunakan setelah difermentasi selama 14 hari. POC yang telah jadi sebenarnya tidak hanya untuk digunakan untuk kebutuhan pribadi, namun bisa menjadi produk yang bernilai jual. Jadi, diharapkan KWT kedepannya dapat memanfaatkan ilmu pembuatan POC ini.
Kemudian, mahasiswa IPB membagikan 23 jenis benih tanaman pangan kepada ibu-ibu KWT. Beberapa benihnya ialah cabai, terong, tomat, semangka, sawi, pepaya, kacang panjang, dan masih banyak lagi. Mahasiswa pun mendemokan kepada ibu-ibu KWT cara menyemai yang tepat serta penggunaan POC untuk tanaman agar tumbuh dengan cepat dan baik. Hasil penyemaian yang telah disiram dengan POC dibawa ke rumah untuk selanjutnya akan ditanam di pekarangan masing-masing.
Ibu-ibu KWT mengikuti demo pembuatan POC dengan antusias. Ibu Yanti, salah satu anggota KWT, menyampaikan kesannya kepada mahasiswa KKN-T IPB mengenai pembuatan POC. Bagi beliau, pembuatan POC merupakan ilmu yang bermanfaat dan akan digunakan untuk tanaman di pekarangannya. Karena penggunaan POC yang praktis dan dapat disemprotkan secara langsung ke daun tanaman, tidak sedikit anggota KWT yang ingin segera mengaplikasikan pada kebunnya juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H