Lihat ke Halaman Asli

KKNT 99 UPNVJATIM

KELOMPOK 99 KKN TEMATIK UPN VETERAN JAWA TIMUR

Pengelolaan Kotoran Kambing untuk Menjaga Lingkungan

Diperbarui: 15 Juni 2022   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN-T 99 UPN Veteran Jatim melakukan pembuatan kompos. dokpri

Kotoran kambing merupakan salah satu limbah yang kurang dapat di kelola oleh masyarakat sehingga kotoran tersebut hanya bisa dibuang tidak bisa di kelola kembali. Kotoran memiliki dapat menyebabkan polusi udara berupa bau busuk, kurang sedap dipandang dan mengundang banyak lalat karena kotoran kambing mengandung bahan-bahan organic yang dibutuhkan oleh lalat. Oleh karena itu, kami selaku mahasiswa KKNT Kelompok 99 UPN Veteran Jawa Timur melakukan pemberdayaan masyarakat terkait bagaimana cara mengelola kotoran kambing menjadi pupuk kandang.

Kegiatan ini dilakukan pada hari kamis, 9 juni 2022 bertempat di salah satu peternak kambing yang berada di desa pulosari. Manfaat dari kotoran kambing itu sendiri yakni sangat banyak salah satunya bagi lingkungan. Manfaat tersebut yaitu dapat mengurangi gas ammonia yang ada di atmosfer dan dapat mengurangi polusi udara dari bau kotoran tersebut di sekitar masyarakat. Selain itu, manfaat bagi tanaman dari kotoran kambing juga banyak, kotoran kambing diyakini memiliki kandungan Kalium (K) yang tinggi. Sehingga sangat cocok diterapkan pada paruh pemupukan kedua guna untuk merangsang tumbuhnya bunga dan buah.

Proses pembuatan pupuk kandang dari kotoran kambing sendiri sangatlah mudah, diperlukan beberapa bahan agar fermentasi kotoran kambing dapat berjalan dengan baik. Bahan-bahan yang diperlukan yakni microbakteri atau biasa juga disebut dengan EM4, bahan selanjutnya yakni molase atau tetes tebu yang digunakan sebagai makanan dari microbakteri itu sendiri. Dalam proses pembuatan pupuk kandang dari kotoran kambing semua bahan-bahan tersebut dilarutkan kedalam air dan selanjutnya di siramkan secara merata pada kotoran kambing yang masih mentah. Proses fermentasi pupuk kandang dari kotoran kambing sendiri berlangsung selama 15 hari dari awal pembuatan, nantinya hasil dari kotoran kambing dapat dimanfaatkan oleh masyarakat desa pulosari sebagai pupuk kandang bagi lahan pertanian mereka dan juga bisa menjadi tambahan pemasukan bagi masyarakat desa pulosari.

Nama penulis : Nauval Zakqy (19025010198)

Editor : Raihan Umardani (19013010244)

DPL : Kusuma Wardhani Mas'udah, S.Si., M.Si

PIC : Eka Restu Justitian, S.Kom




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline