(Jum'at 8 Maret 2024) Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Banjarmasin menjalankan program Kuliah Kerja Nyata di Desa Sungai Lirik, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala. Program ini diinisiasi dengan tema besar, yaitu "Mahasiswa UMB Peduli Stunting Wujudkan Desa Emas, Sehat dan Bebas Stunting di Banua" Dalam konteks ini, mereka berfokus pada berbagai inisiatif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat setempat serta mengurangi angka stunting di wilayah tersebut.
Menurut ketentuan dalam PP Nomor 72 Tahun 2021 mengenai Percepatan Penurunan Stunting, stunting adalah kondisi yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Hal ini ditandai dengan tinggi badan anak yang berada di bawah standar yang ditetapkan oleh instansi yang bertanggung jawab dalam urusan kesehatan (Pemerintah Republik Indonesia, 2021). Kekurangan gizi kronis yang dialami oleh bayi selama 1000 hari pertama kehidupannya dapat mengakibatkan gangguan perkembangan otak dan pertumbuhan anak yang berkelanjutan (BKKBN, 2022).
Penyebab stunting dapat berasal dari dua faktor, yaitu faktor langsung dan tidak langsung. Faktor langsung meliputi asupan gizi dan keberadaan penyakit infeksi, sementara faktor tidak langsung mencakup pola asuh, akses pelayanan kesehatan, ketersediaan pangan, aspek budaya, kondisi ekonomi, dan beragam faktor lainnya (UNICEF, 2008). Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tidak langsung ini, langkah-langkah program yang dapat diambil termasuk analisis dan peningkatan pemerataan pembangunan untuk mendukung sektor Kesehatan
Program ini bertujuan untuk melakukan analisis menyeluruh terhadap infrastruktur dan fasilitas yang dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Sungai Lirik. Hasilnya akan mencakup identifikasi lengkap terhadap sarana dan prasarana, analisis mendalam terhadap kondisi infrastruktur, serta pemberian rekomendasi yang relevan terkait sanitasi. Diharapkan program ini dapat memberikan masukan yang berharga kepada pemerintah desa untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur yang diinginkan oleh masyarakat.
Untuk melaksanakan program ini, langkah awal adalah menyiapkan segala bahan yang diperlukan untuk proses pengumpulan data. Selanjutnya, dilakukan observasi menyeluruh pada tanggal 29 Februari 2024 di keenam RT yang berada di Desa Sungai Lirik. Proses survei dilakukan secara langsung untuk mengamati dengan seksama kondisi sarana dan prasarana, serta mendokumentasikan setiap temuan yang diperoleh untuk keperluan analisis data lebih lanjut.
Pada tahap pengolahan data, dilakukan analisis terhadap data survei yang telah sebelumnya dikumpulkan. Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa kebijakan terkait, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI) 03-17-33-2004, Pedoman Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil (Pd 01-2016-B), serta beberapa kebijakan lain yang relevan.
Perlu dilakukan penilaian untuk mengetahui sejauh mana Desa Sungai Lirik memenuhi standar prasarana yang telah ditetapkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa kondisi jaringan jalan masuk dalam kategori Keparahan Kenyamanan Sedang (S), yang menandakan perlunya peningkatan perkerasan secara merata. Selain itu, diperlukan perawatan rutin pada sistem drainase guna mencegah penyumbatan dan menjaga kebersihan saluran, serta perluasan distribusi penyaluran air bersih agar merata di seluruh desa.