Lihat ke Halaman Asli

KKNT TEAM12

mahasiswa

Bersama Bangun Perubahan untuk Benua Anyar yang Sehat dan Bebas Stunting

Diperbarui: 6 September 2022   16:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

Desa Benua Anyar, Kec. Bekumpai, Kalimantan Selatan (06/09/2022) -- Pelaksanaan pembangunan sebuah bangsa dapat dimulai dari peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang tersedia. Salah satu bentuk peningkatan kualitas tersebut adalah pemenuhan gizi yang tercukupi bagi balita. Mengingat sejatinya balita-balita inilah yang akan menjadi agent of chang.

Salah satu bentuk manutrisi yang kerap terjadi pada balita di Indonesia adalah stunting. Stunting di definisikan sebagai sebuah kondisi dari status gizi balita dengan tinggi atau panjang badan yang dapat dikategorikan kurang memenuhi standar apabila dibandingkan dengan umur balita tersebut

Berawal dari Kami Tim pengabdian Masyarakat terlebih dahulu melakukan obsrvasi dan meminta data penderita Stunting Desa Banua Anyar sebelum menyelenggarakan kegiatan ini dengan berkunjung ke Posyandu Desa Banua Anyar dan juga melakukan kunjungan ke rumah Bapak Kepala Desa dalam rangka membahas program kerja yang akan dijalankan.

Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasi Kelompok 12 melakukan program kerja di Desa Benua Anyar yaitu "Peranan Pojok Buku dalam Menumbuhkan Minat Baca anak--anak di Desa Banua Anyar Kec. Bakumpai Kab. Barito Kuala". 

Kami Beranggotakan 11 orang yaitu, Anggia Murni, Cyntia Sielva Az Zahra, Helma Amanda, Istiqamah, Muhammad Hadi, Muhammad Hafizh Anshari, Raisya Putratama, Rohana, Suci Prasetya Ningsih, Try Andy Nugroho dibawah bimbingan bapak Roly Marwan Mathuridy, Ns., M.kep.

Dok pribadi

Pelaksanaan kegiatan Pemberian Edukasi Terkait Stunting Kepada Masyarakat dilaksanakan pada hari Kamis dan Jum'at pada tanggal 18 dan 19 Agustus 2022 yang bertempat di Posyandu Desa Banua Anyar, Kecamatan Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala. Kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian edukasi mengenai stunting (makna dari stunting, cara pencegahan stunting, berbagai risiko stunting, serta cara penanganan stunting) serta pemberian suplemen vitamin tambahan kepada balita penderita stunting.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) pada tahun 2021, kasus stunting di Indonesia berada di angka 24,4% atau jika dijadikan angka yaitu sebesar 5,33 juta balita. Berdasarkan data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa prelevansi stunting pada balita masih tergolong tinggi.

Dok pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline