Lihat ke Halaman Asli

KKNT 21UPN

Sedang menempuh pendidikan sarjana di UPN "Veteran" Jawa Timur

Kelompok 21 KKNT UPN Veteran Jawa Timur Siap Beri Pendampingan Kewirausahaan bagi Sektor UMKM di Kelurahan Kedung Baruk, Surabaya

Diperbarui: 23 Maret 2022   15:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok 21 KKN-T MBKM Melaksanakan Kunjungan UMKM di Kelurahan Kedung Baruk

Pihak LPPM selaku lembaga pelaksana KKN di lingkungan kampus UPN "Veteran" Jawa Timur menyelenggarakan KKN-Tematik MBKM yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan. KKN-T MBKM memiliki beberapa skema sesuai Desa yang akan dituju, skema tersebut diantaranya yaitu Desa Wisata, Desa Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif, Desa Bebas Stunting dan Desa Tangguh Bencana.

 Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur, yaitu kelompok KKN-T 21 melaksanakan kegiatan KKN di Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya dengan skema Desa Kewirausahaan dan Ekonomi Kreatif. Kelurahan Kedunng Baruk dinilai memiliki potensi besar di bidang Kewirausahaan & Ekonomi Kreatif, salah satunya yaitu pada kegiatan UMKM-nya.

Berdasarkan data mengenai UMKM di Kelurahan Kedung Baruk yang didapatkan dari koordinator UMKM, menyatakan bahwa terdapat 30 UMKM binaan di Kelurahan tersebut. Dan telah dilaksanakannya survei pada 7 UMKM yaitu pada UMKM Sinom dan Keripik Rengginang Matahari, UMKM Tas Daur Ulang Bu Hermin, UMKM Kerupuk 2 Lanang, UMKM Catering, UMKM YSM (Minuman Susu Jelly), dan UMKM Tina Craft.

Sebagian besar UMKM di Kelurahan Kedung Baruk memiliki beberapa permasalahan yang kompleks salah satunya pada proses pemasaran. Penyebab utamanya yaitu karena pandemi covid-19. Akibatnya sebagian besar UMKM di Kelurahan Kedung Baruk mengalami penurunan penjualan yang cukup drastis. "Sejak pandemi 2 tahun belakang, terjadi penurunan permintaan konsumen yang cukup besar dan produksi baik sinom dan kerupuk rengginang yang tidak menentu karena perubahan cuaca" tutur Bu Sukenti pemilik UMKM Sinom dan Rengginang Matahari.

Selain itu, kendala dalam pengembangan UMKM di bidang pemasaran lainya yaitu sebagian besar produk UMKM hanya dipasarkan dalam lingkup yang kecil sehingga UMKM yang dimiliki tidak dapat berkembang lebih pesat. "Biasanya untuk pemasaran kerupuk 2 lanang dititipkan di warung-warung untuk kerupuk yang siap makan dan dititipkan di pasar untuk kerupuk yang belum digoreng" tutur bu Awalis pemilik UMKM Kerupuk 2 lanang. Saat ditanya lebih lanjut mengenai pemasaran melalui platform digital bu Awalis menuturkan bahwa tidak memiliki kemampuan dan keahlian dalam memasarkan secara online produk UMKM-nya.

Oleh karena itu, dengan dibukanya KKN-T MBKM dengan skema Kewirausahaan & Ekonomi Kreatif oleh UPN "Veteran" Jawa Timur dan salah satunya diikuti oleh kelompok 21. Maka, kelompok 21 KKN-T MBKM berkomitmen untuk siap membantu dengan memberikan kontribusi langsung melalui pendampingan seperti pelatihan pemasaran produk UMKM hingga pengurusan izin usaha.

Program kerja yang ditawarkan oleh kelompok 21 KKN-T MBKM yaitu melalui pelatihan, penyuluhan hingga pendampingan langsung di setiap UMKM yang dinilai berpotensi dan setelah program KKN-T ini selesai diharapkan UMKM yang telah dipilih tersebut dapat melaksanakan atau mengimplementasikan apa saja yang telah didapat dari kegiatan program KKN-T ini.

Melalui program KKN-T MBKM yang diluncurkan oleh Kemeterian Pendidikan dengan terjun langsung ke lapangan selama 1 semester akan memberikan peluang bagi mahasiswa untuk mengolah hardskill dan softskill yang dimiliki sehingga dapat memberikan pengalaman baru untuk dipakai setelah lulus.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline