Mahasiswa UNIPMA kelompok 41 KKN-T telah merealisasikan pencegahan stunting dan pelatihan pembuatan makanan tambahan untuk balita di Desa Ngraket, Balong, Ponorogo. Kegiatan berlangsung pada hari Rabu, 10 Januari 2023 di Balai Desa Ngraket yang dihadiri oleh bapak lurah, Dosen Pembimbing Lapangan, Ketua PKK, Ibu Bidan Desa, Mahasiswa, dan Masyarakat.
Pencegahan stunting dan pelatihan pembuatan makanan bergizi untuk balita merupakan salah satu program unggulan KKN-T Unipma yang disebut sebagai Program Bangga Kencana. Kegiatan ini bertujuan untuk mengatisipasi masyarakat untuk lebih memperhatikan pola makan bergizi untuk balita dan pemberantasan stunting melalui pengetahuan oleh ibu dan calon ibu.
Kegiatan ini berlangsung lancar dengan kerja sama yang baik oleh tim mahasiswa dan masyarakat yang ikut serta membantu kelancaran dengan antusian mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh panitia. Selain itu, dukungan dari dosen pembimbing yang mampu memberikan kelancaran kegiatan sekaligus pendampingan pembuatan makanan bergizi.
"Dengan adanya kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan pembuatan makanan tambahan untuk balita ini mampu memberikan kesadaran bagi ibu dan calon ibu untuk mengatisipasi bayi stunting dengan memperhatikan perkembangan dan pertumbuhan anak melalui makanan yang bergizi dengan bentuk yang menarik agar anak mudah untuk makan dan terhindar dari kurangnya gizi maupun stunting" ujar Dosen Pembimbing Lapangan kelompok 41.
"Stunting menjadi fokus pemerintah kabupaten Ponorogo dalam beberapa tahun terakhir. Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menurunkan jumlah stunting di Desa Ngraket" Ujar Bapak Kepala Desa Ngraket
Kegiatan ini dimulai dari pemaparan materi mengenai pencegahan stunting yang dibawa langsung oleh pemateri dari mahasiswa. Materi ini berisi dari bagaimana cara mencegah stunting sebelum nikah, dalam usia kandungan, dan usai melahirkan. Sosialisasi ini bertujuan guna ibu maupun calon ibu mampu memperhatikan pola makan dan pola fikir kehidupan sehat untuk ibu dan calon anak dan balita.
Setelah kegiatan sosialisasi tim melakukan pelatihan pembuatan makanan tambahan untuk balita yang ditujukkan langsung oleh masyarakat yang menghadiri. Makanan ini berupa egg roll dan nugget sayur bahan utama ini berupa sayuran, tempe, ayam, jagung, jamur, dan telur. Semua bahan mudah ditemukan dan dapat disimpan di dalam freezer selama 3 bulan. Satu adonan mampu dibentuk menjadi beberapa macam sesuai kreativitas ibu, namun tim memberikan contoh pembuatan kaki naga, nugget, dan egg roll. Setelah proses pelatihan pembutan makanan masyarakat yang menghadiri dapat mencoba makanan yang sudah jadi sehingga, ibu atau calon ibu mampu merasakan terlebih dahulu rasanya sebelum membuatnya.
Selain kegiatan sosialisasi pencegahan stunting dan pelatihan pembuatan makanan tambahan untuk balita, tim membagikan makanan tambahan nugget dan egg roll untuk balita di dusun Jugil yang telah disepakati oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Lurah, dan Bapak Kamitiwo dusun Jugil guna menurunkan angka stunting yang ada di dusun Jugil.