Sampah sekarang ini menjadi permasalahan yang tidak ada habis-habisnya terutama sampah anorganik seperti botol plastik bekas minuman, plastik bekas makanan, dan sampah dari bahan plastik lainnya. Melihat permasalahan tersebut, karang taruna desa mendirikan bank sampah. Masyarakat sekitar mengumpulkan sampah plastik bekas kemudian disetorkan ke bank sampah. Masyarakat konsisten menyetorkan sampah plastik, karena setiap menyetorkan akan di catat dan setiap setahun sekali akan di akumulasikan berapa total yang didapat.
Mahasiswa KKN-T kelompok 29 Universitas PGRI Madiun mendatangkan pemateri dari aktivis lingkungan Global Ecobrik Aliance, Ibu Titik Roesmiati, S. Pd, M. Pd. Untuk mensosialisasikan terkait pengelolaan sampah yang baik dan menghasilkan nilai jual tinggi. Pemateri tersebut mensosialisasikan serta memberikan pelatihan terkait ecobrick. Ecobrick adalah pengolahan sampah plastik menjadi material ramah lingkungan dan ini menjadi salah satu solusi untuk mengurangi sampah plastik.
Material ramah lingkungan dibuat dengan memilah dan mencuci sampah plastik yang sudah dipilah. Setelah itu dicuci dan dijemur hingga kering. Pencucian ini bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada sisa makanan dan kotoran yang menempel.
Setelah kering, potong dan masukkan ke dalam botol plastik bekas dengan menggunakan tongkat kecil untuk memadatkan sampah plastik ke botol tersebut. Dalam pengisian sampah plastik ke dalam botol, harus sesuai dengan standar pengisian ecobrick yaitu 200 gram untuk botol ukuran 600ml atau perbandingan 1:3. Simpan ecobrick dari paparan sinar matahari langsung agar botol-botol plastik tetap sempurna. Apabila sudah terkumpul banyak ecobrick, dapat disusun menjadi benda seperti kursi, meja atau bangunan.
Melihat tingginya antusias masyarakat sekitar membuat kegiatan ini berjalan lancar hingga akhir. Sesuai dengan jargon yang disampaikan oleh pemateri "Plastikmu tanggung jawabmu, plastikku tanggung jawabku" serta tips manajemen sampah ketika di rumah "Cegah, Pilah, Olah", kalimat-kalimat tersebut dapat menarik semangat masyarakat, serta memotivasi masyarakat dalam bertanggung jawab atas sampah plastik mereka. Dengan adanya sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah plastik ini diharapkan masyarakat mampu mengolah sampah menjadi barang yang berguna dan bernilai jual tinggi serta mengurangi sampah plastik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H