Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur yang tergabung dalam KKN-T MBKM Tematik kelompok 27 yang berlokasi di kelurahan Tambak Wedi kecamatan Kenjeran Kota Surabaya melakukan kegiatan menanam tanaman toga bersama Camat Kenjeran dan Ibu Kader PKK Tambak Wedi. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu pada tanggal 11-12 Juni 2022 dari 8 hingga pukul 11 WIB. Ide penanaman toga ini muncul karena di Tambak Wedi ini lahan pekarangan rumah mereka kebanyakan kosong tidak ada tanaman, oleh karena itu dengan menanam tanaman Toga ini masyarakat dapat mempercantik dan memanfaatkan pekarangan rumah yang dimiliki sekaligus dapat memanfaatkan tanaman toga yang dimiliki.
Tanaman Obat Keluarga atau yang biasa disingkat dengan (TOGA) merupakan jenis tanaman yang dibudidayakan disekitar pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan obat obatan keluarga namun terbukti untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit dan serangan radikal bebas lainnya. Meski hasil budidaya rumahan, Tumbuhan obat herbal atau lebih sering dikenal dengan apotik hidup ini mempunyai efek yang cukup baik untuk kesehatan tubuh manusia. Tanaman obat keluarga memiliki berbagai macam jenis makanan diantaranya kunyit, jahe, temulawak, daun dewa, sirih dan masih banyak lagi. Tanaman Obat Keluarga diyakini sangat ampuh dalam usaha mengatasi berbagai gangguan kesehatan, dari penyakit yang bersifat ringan hingga penyakit yang sifatnya degeneratif yang dikategorikan penyakit berat dan mematikan. Kehebatan khasiat toga sebagai penyembuh yang luar biasa juga diperkuat oleh berbagai penelitian ilmiah yang dilakukan oleh para hali kesehatan modern, hasilnya terbukti sangat menakjubkan secara klinis. Kehebatan khasiat toga sebagai penyembuh yang luar biasa juga diperkuat oleh berbagai penelitian ilmiah yang dilakukan oleh para hali kesehatan modern, hasilnya terbukti sangat menakjubkan secara klinis.
Kegiatan menanam tanaman toga ini pada hari pertama dilaksanakan pada tanggal 12 Juni 2022 yang berlokasi di Tambak Wedi Baru gang 8 dari pukul 8 hingga 11 WIB. Dalam pelaksanaannya ini dilakukan di sebuah lahan kosong milik salah satu warga Tambak Wedi. Kegiatan menanam ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN 27 bersama para kader PKK Tambak Wedi. Untuk menanam tanaman toga ini yang perlu disiapkan yaitu polybag, tanah dan pupuk kompos serta beberapa macam tanaman toga. Pupuk kompos yang digunakan ini merupakan hasil olahan dari warga Tambak Wedi yang berasal dari dedaunan kering kemudian diproses menjadi kompos yang terletak di samping kantor kelurahan Tamak Wedi. Pupuk kompos dan tanah di campur menjadi satu kemudian di masukkan kedalam polybag. Setelah itu untuk tanamannya para warga mengambil beberapa tanaman yang ada dipekarangan rumahnya kemudian dijadikan satu. Banyak sekali macam macam tanaman toga yang ditanam diantaranya daun pandan, kunyit, jahe, dan sirih dan masih banyak jenis tanaman toga lainnya. Pada kegiatan ini diperoleh kurang lebih 70 polybag yang berisi tanaman toga. Selanjutnya tanaman ini nanti akan diletakkan di sekitar pekarangan rumah para warga agar lingkungan sekitar menjadi asri dan para warga bisa membudidayakan sendiri tanaman toga untuk dimanfaatkan menjadi jamu dan obat herbal.
Keesokan harinya (13/06) kegiatan menanam tanaman toga masih berlanjut namun kali ini dilaksanakan di Rt 04 Rw 02 kelurahan tambak wedi. Acara tanam toga ini dimulai pada pukul 9 hingga pukul 11 WIB. Kegiatan menaman Toga ini dihadiri oleh camat kenjeran dan Ibu PKK Tambak wedi. Tanaman yang di tanam yaitu tumbuhan daun Gedi, Daun gedi (Abelmoschus manihot L.) merupakan salah satu tanaman berkhasiat tinggi yang banyak tumbuh di wilayah Asia, terutama Tiongkok dan Indonesia.
Selain sebagai bahan makanan, daun ini telah lama dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional atau obat herbal. Tumbuhan ini mungkin terdengar agak asing dan jarang ditemui, namun memiliki berbagai macam manfaat dan khasiat yang dimilikinya diantaranya yaitu bisa meredakan nyeri, meningkatkan kepadatan tulang, meningkatkan fungsi ginjal, melawan selkanker dan masih banyak lagi khasiat lainnya yang dimiliki.
Tanaman daun gedi dipilih karena di sepanjang jalan gang terdapat banyak tanaman ini dan cara menanamnya pun cukup mudah hanya dengan mengambil batang pohon gedi kemudian ditancapkan ke tanah maka akan tumbuh dengan sendirinya. Tanaman ini di tanam di sepanjang jalan gang sehingga nantinya jika sudah tumbuh besar jalanan akan terlihat asri dan daunnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Camat kenjeran mengatakan " Kegiatan ini berjalan dengan lancar dengan antusiasme warga sekitar yang juga ikut membantu kegiatan ini, diharapkan kegiatan ini bisa berlangsung di RT lainnya juga sehingga lingkungan Tambak Wedi menjadi asri dan bermanfaat untuk jangka panjang sehingga Tambak Wedi bisa menjadi kampung Toga.".
Banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan menanam tanaman toga disekitar rumah, diantaranya sebagai pelengkap obat obatan keluarga yang bersifat tradisional agar tidak terlalu bergantung dengan obat kimia. Selain itu dengan kegiatan menanam tanaman toga ini bisa membuat lingkungan menjadi asri dan tertata dengan rapi karena memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang tidak terpakai. Apabila dikelola dengan baik nantinya tanaman toga ini bisa dimangfaatkan menjadi jamu dan obat herbal lainnya kemudian dijual sehingga bisa menjadi bisnis rumahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H