Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan mempromosikan kreativitas komunitas, Kelompok 17 KKN Universitas Bojonegoro meluncurkan inisiatif inovatif dengan memanfaatkan ecobrick untuk pembuatan nama desa. Ecobrick, yang terbuat dari botol plastik yang diisi dengan sampah plastik, telah digunakan dalam kegiatan ini untuk menciptakan nama desa yang unik dan berkelanjutan.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi dampak limbah plastik, tetapi juga untuk melibatkan masyarakat dalam proses kreatif. Dengan mengintegrasikan ecobrick sebagai elemen desain, kelompok ini berharap dapat mengedukasi warga tentang pentingnya pengelolaan sampah dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
Selain itu, pembuatan nama desa menggunakan ecobrick juga menjadi simbol dari upaya kolaboratif antara universitas dan masyarakat. Kegiatan ini menunjukkan bagaimana inovasi sederhana dapat menciptakan dampak yang signifikan dalam upaya menjaga lingkungan dan memperkuat identitas desa.
Dengan kegiatan ini, Kelompok 17 KKN Universitas Bojonegoro berharap dapat menginspirasi komunitas lain untuk mengeksplorasi cara-cara kreatif dalam mempromosikan keberlanjutan dan melibatkan masyarakat dalam kegiatan berbasis lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H