Lihat ke Halaman Asli

Mewarnai Desa: Re-Design Wisata Lokal Payaman dengan Tabebuya Bersama Kelompok 17 KKN Universitas Bojonegoro

Diperbarui: 13 Agustus 2024   19:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

penanaman Tabebuya di payaman (Dokpri)

Desa Payaman, yang terletak di Kabupaten Bojonegoro, kini sedang mengalami transformasi menarik berkat upaya kolaboratif antara warga desa dan mahasiswa KKN kelompok 17 Universitas Bojonegoro. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi wisata lokal dengan memanfaatkan tanaman Tabebuya, yang dikenal dengan bunga berwarna cerah dan menawan, yang sering disebut sebagai "sakura-nya Indonesia", untuk mempercantik desa.

penanaman Tabebuya bersama kepala desa (Dokpri)

Kegiatan ini dilakukan bersama kepala desa dan warga setempat, menanam Tabebuya di area strategis desa seperti sepanjang jalur utama. Partisipasi masyarakat dalam merawat tanaman ini meningkatkan rasa memiliki dan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Selain memperindah desa, penanaman Tabebuya diharapkan menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian lokal dengan menciptakan suasana yang lebih berwarna dan menarik untuk dikunjungi.

penanaman Tabebuya di payaman (Dokpri)

Dengan penanaman Tabebuya, diharapkan wisata Desa Payaman dapat menarik perhatian lebih banyak pengunjung, menawarkan pengalaman yang lebih menyegarkan, serta memicu peningkatan pendapatan lokal. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan potensi lokal untuk pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline