Bullying adalah suatu Tindakan agresif yang dilakukan secara berulang yang dilakukan oleh satu kelompok pada satu individu. Bullying dapat berupa verbal dan non-verbal, bullying verbal biasanya berupa cacian dan umpatan kebencian. Bullying non-verbal biasanya berupa kekerassan fisik, bullying dilakukan dengan dasar kesenangan semata.
Berikut bentuk-bentuk Bullying :
- Pelecehan verbal
Bentuk Bullying pertama adalah pelecehan verbal. Bullying ini berupa tindakan menghina, mencela, mengancam, atau melecehkan secara verbal korban dengan kata-kata yang merendahkan dan menyakitkan.
- Pelecehan fisik
Bentuk Bullying kedua adalah pelecehan fisik. Bullying ini melakukan tindakan kekerasan fisik seperti pukulan, tendangan, menjambak rambut, atau menganiaya secara fisik korban.
- Pelecehan sosial
Bentuk Bullying ketiga adalah pelecehan sosial. Bullying ini berupa tindakan mengecualikan, mengisolasi, atau menyebarkan gosip dan fitnah tentang korban. Pelaku juga bisa memanfaatkan media sosial atau teknologi untuk menyebarkan pesan negatif tentang korban.
- Pelecehan emosional
Bentuk bullying keempat adalah pelecehan emosional. Bullying ini menyebabkan stres, kecemasan, atau ketakutan pada korban melalui ancaman, intimidasi, atau penghinaan. Ini bisa mencakup mengancam untuk melukai korban atau mengancam keselamatan mereka
Tujuan dari sosialisasi bullying yaitu untuk memberikan pemahaman kepada siswa perihal bullying dan siswa akan terhindar dari perbuatan bullying. Tujuan lain dari kegiatan anti bullying antara lain agar siswa terhindar dari segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan secara sengaja oleh teman atau kelompok teman yang lebih kuat.
Dampak dari bullying dapat menjadikan korban stress, tidak memiliki kepercayaan diri, tidak dapat bersosialisasi secara normal, dan bahkan bisa melakukan Tindakan bunuh diri.
Faktor terjadinya bullying yang terjadi di sekolah diantaranya perbedaan kelas (Senoritas), ekonomi, agama, gender, keluarga tidak rukun, situasi sekolah tidak harmonis, perbedaan karakter individu ataupun kelompok, adanya dendam/iri hati, adanya semangat ingin menguasai popularitas pelaku dalam ruang lingkup teman sebanyanya.