Posyandu Lansia sendiri dilakukan tiap 1 bulan sekali yang dihadiri masyarakat dari usia 25-59 tahun untuk kategori dewasa dan umur > 60 tahun untuk lansianya. Kegiatan ini selain dilaksanakan oleh pihak puskesmas Padang Luas dibantu juga oleh kader desa dan juga aparat desa serta Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Banjarmasin agar dapat berlangsung dengan lancar.
Keterbatasan alat untuk pemeriksaan dan jumlah lansia di Desa Raden yang cukup banyak, sehingga sebagian lansia tidak mendapatkan pemeriksaan yang merata.
Program Kerja yang dilakukan M.Indra Setiawan selaku Mahasiswa KKN di Desa Raden yaitu Penyediaan Alat Pemeriksaan Penyakit Tidak Menular (PTM) berupa stik blood untuk kolesterol, asam urat, dan gula darah serta penambahan unit alat pemeriksaan darah untuk membantu mengefisienkan waktu pemeriksaan.
Kegiatan Posyandu Lansia diawali dengan senam bersama yang di pandu pihak puskesmas, hal ini bertujuan membantu merelaksasikan otot atau sendi yang kaku agar Lansia tetap bugar. Kegiatan dilanjutkan dengan edukasi terkait penyakit tidak menular (kolestrol, asam urat, hipertensi dan gula darah) oleh pihak Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang menerangkan penyebab terjadinya penyakit, gejala, pengobatan alternatif dari bahan alam dan cara pengolahannya.
Pemeriksaan Lansia dilakukan dengan pengecekan tinggi dan berat badan, pengecekan tekanan darah dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kadar kolesterol, asam urat dan gula darah serta pemberian obat pada lansia. (10/08/2023)
Kegiatan posyandu lansia ini merupakan sarana kesehatan yang dilakukan di desa bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam menjangkau puskesmas. Tujuan posyandu lansia sendiri untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dan melakukan tindakan pencegahan terhadap PTM dengan pengecekan sebagai lini pertama, dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga pola hidup sehat terutama yang telah terindikasi terkena PTM.
Berdasarkan data yang didapatkan hampir 15% mengalami penyakit asam urat , 30% penyakit gula darah dan 80% warga Desa Raden mengalami penyakit kolesterol. Walaupun telah dilakukan pemberian obat kepada masyarakat tiap bulannya angka yang mengalami PTM masih terbilang tinggi, hal ini dikarenakan kepatuhan dalam meminum obat rendah, pola makan yang kurang dijaga dan keterbatasan dalam membeli obat kembali setelah habis yang diberikan baik itu karena faktor ekonomi dan juga jauhnya pelayanan kesehatan untuk mendapatkan obatnya.
Harapannya kegiatan ini dapat terus berlangsung dan terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak agar kegiatan ini bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya sehingga masyarakat mendapatkan pemeriksaan secara keseluruhan tidak terbatas dari segi alat pemeriksaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H