Lihat ke Halaman Asli

KKNT15UMBJM

Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

STOMIA: Stop Anemia sebagai Upaya Mencegah Anemia pada Ibu Hamil

Diperbarui: 7 September 2023   05:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi kegiatan STOMIA (Dokpri)

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan. Penyuluhan ini dilaksanakan tepat pada tanggal 15 Agustus 2023, bertepatan di Tempat Praktik Mandiri Bidan Desa Raden, Kurau, Pelaihari.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) stunting adalah gangguan perkembangan pada anak yang disebabkan gizi buruk, terserang infeksi yang berulang, maupun stimulasi psikososial yang tidak memadai. Standard WHO terkait prevalensi stunting harus di angka kurang dari 20%.

Adapun kegiatan ini dilaksanakan dengan sasaran ibu hamil. Mengapa ibu hamil? Karena ibu hamil juga merupakan bagian penting yang berperan dalam penurunan prevalensi stunting di Indonesia, terutama di Kalimantan Selatan. Ibu hamil rentan terkena anemia atau sering dikenal kurang darah, umumnya dimulai pada trimester 2. Ibu hamil dengan risiko anemia dapat berpeluang terhadap kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)  yang erat hubungannya dengan stunting.

Penyuluhan yg dilaksanakan disertai dengan pemberian kuesioner dengan beberapa pertanyaan terkait anemia pada ibu hamil dan kaitannya dengan stunting. 

Penjelasan informasi terkait anemia pada ibu hamil bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan pada ibu hamil bahwa penting bagi calon ibu untuk menjaga asupan gizi, terkhusus pada ibu hamil yaitu zat besi, karena zat besi juga memiliki peran terhadap tumbuh kembang anak. 

Dari kuesioner yang dibagikan pada ibu hamil, 4 dari 8 ibu hamil masih belum memahami akan pentingnya mencegah anemia ketika masih hamil. Selain itu, beberapa beranggapan bahwa zat besi bukan hal penting yg harus diperhatikan pada saat hamil. Padahal, zat besi merupakan komponen penting pada masa kehamilan ibu. Contoh makanan yg mengandung zat besi yaitu bayam merah, kalakai, ikan sarden, serta daun singkong.

Dokumentasi pemberian tablet tambah darah kepada ibu hamil (Dokpri)

Selain kuesioner, mahasiswa pelaksana penyuluhan juga memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) pada ibu hamil dan memberikan arahan terkait penggunaan TTD yg benar untuk meminimalisir efek samping yg biasanya terjadi pada ibu hamil, yaitu mual muntah.

Pelaksanaan kegiatan ini diharapkan calon ibu mendapatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kedepannya agar calon bayi memiliki gizi yang tercukupi. Pentingnya kesadaran ibu hamil untuk selalu menjaga kadar zat besi selama masa kehamilan untuk mencegah anemia. Salah satu upaya mencegah anemia yaitu dengan mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) dan makanan yang mengandung kadar tinggi zat besi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline