Sabtu (18/6) Mahasiswa KKNT UPN "Veteran" Jawa Timur kelompok 124 mengikuti kegiatan rangkaian acara kesenian alat musik serbung khas Jatimulyo, Lumajang.
Bapak Sawar selaku ketua kesenian alat musik serbung juga mengatakan bahwa serbung merupakan singkatan dari "serepoh bumbung". Dalam bahasa madura "serepoh" artinya meniup dan "bumbung" artinya bambu.
"Jadi, serbung adalah alat musik tradisional dari bambu berukuran besar yang dimainkan dengan cara ditiup dan menghasilkan bunyi seperti gong atau bass" ujar beliau.
Alat musik ini diciptakan oleh bapak Abdurrahman atau dikenal dengan sebutan Mbah Eroh pada tahun 1930. Kesenian serbung bisa dikatakan sebagai ikon atau kesenian asli dari Desa Jatimulyo.
Musik Serbung juga memiliki filosofi yakni perjuangan hidup, air sebagai sumber hidup, dan bambu runcing saat itu sebagai alat perjuangan. Serbung pada zaman dulu dimainkan oleh sembilan orang pemain. Semua alat musiknya dari bambu. Musik ini menjadi sarana kearifan lokal warga desa di Lumajang. Di era 1920-an serbung dimainkan oleh warga desa saat merayakan panen, acara sunatan atau pernikahan dan untuk media hiburan warga desa.
Kini serbung bahkan resmi terdaftar di Dinas Pariwisata Lumajang dan sudah memiliki Nomor Induk Organisasi Kesenian (NIOK) pada tahun 2019.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H