Lihat ke Halaman Asli

KKNT119 MBKM UPN Veteran Jatim

Akun Kelompok 119 KKN Tematik MBKM

Tim 119 KKN Tematik UPN Jatim Beri Pelatihan Cara Pembuatan Pupuk Organik Cair, Warga Desa Tempuran Turut Antusias

Diperbarui: 31 Mei 2022   21:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

label pupuk cair organik buatan kelompok 119. dokpri

potret pemberian latihan. dokpri

dokpri

PROBOLINGGO -- Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Merdeka Belajar Kampus Merdeka UPN Veteran Jawa Timur yang dilakukan oleh kelompok 119 mengadakan program kerja pada bidang pelatihan yaitu mengajak warga sekitar desa Tempuran, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo untuk membuat pupuk organik cair dengan memanfaatkan limbah ternak.

Kelompok 119 yang dipandu oleh Bapak Taufikurrahman selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) memanfaatkan potensi limbah ternak yaitu tinja sapi, daun lamtoro, dan tetes tebu yang ada di sekitar lingkungan desa tempuran untuk diolah menjadi bioaktivator yang dapat digunakan sebagai pupuk organik cair.

Bioaktivator memiliki pengertian yaitu merupakan bahan bioaktif yang mampu merombak bahan-bahan organik. Secara spesifik, bioaktivator merupakan isolate mikroba yang sudah dimurnikan sehingga memiliki kemampuan khusus untuk mencerna bahan organik yang mengandung serat selulosa.

Pembuatan pupuk organik cair ini dibuat karena kondisi masyarakat sekitar yang belum mengetahui pengolahan limbah terutama limbah ternak yang digunakan sebagai bahan utama kelompok 119 ini. Kelompok KKN 119 melakukan koordinasi sebelum pelatihan dengan kepala desa Tempuran, Bapak Alisat.

"pupuk organik tentunya berguna bagi warga sini mengingat banyak lahan pertanian padi dan jagung, bahan limbah juga mudah dicari sehingga warga sangat senang jika teman teman KKN membuat pupuk ini" ujar bapak Alisat.

Pelatihan diadakan di depan Posko KKN Kelompok 119 pada 30/03/2022 dan dihadiri oleh masyarakat sekitar posko tersebut. Alat yang digunakan berupa tong komposter yang nantinya digunakan dalam mengolah pupuk organik cair tersebut. Masyarakat dibimbing mulai dari manfaat pupuk, bahan-bahan yang digunakan, dan cara pengaplikasian langsung pada tanaman jagung di lahan pertanian warga. Setelah itu, pengolahan bahan tersebut didiamkan selama 14 hari untuk menunggu proses pencampuran sampai bisa digunakan menjadi pupuk cair. 

"nantinya apabila sudah 14 hari terhitung hari pertama pembuatan dan sudah berubah warna kecoklatan bisa langsung diaplikasikan ke tanaman sekitar" kata David, salah satu anggota kelompok 119.

Pupuk organik ini diberi label "POEAN" yang berarti Pupuk Organik Cair Tempuran dan akan didistribusikan kepada warga sekitar untuk dijual. Hal ini berkaitan dengan tujuan Kuliah Kerja Nyata Kelompok 119 yaitu menggali potensi ekonomi kreatif melalui inovasi salah satunya pembuatan pupuk organik cair. Selain itu, pembuatan pupuk organik cair ini menggunakan Tong Komposter sebagai sarana Teknologi Tepat Guna (TTG).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline