Universitas Muhammadiyah Banjarmasin melakukan pengabdian Masyarakat ke desa Samuda, kecamatan belawang, kabupaten barito kuala. Tim pengabdian masyarakat Universitas Muhammadiyah Banjarmasin yang terdiri dari Saputri, dan Herda Ariyani melakukan observasi dan wawancara disana, dan didapatkan informasi terdapat permasalahan di desa Samuda yakni kurangnya kesadaran masyarakat terhadap Kesehatan mental, hal tersebut membuat masyarakat di desa Samuda masih kurang mengetahui tentang pemeliharaan mental yang sehat, masyarakat belum dapat terbuka mengenai masalah yang merka alami serta cara pengelolaan stress.
Pada ibu hamil dan ibu menyusui emosi cendrung lebih tinggi dan tidak stabil. Faktor tersebut di pengaruhi oleh mood yang sering berubah karena faktor kecapekan. Konseling diharapkan dapat membantu masyarakat mengelola hal tersebut. Pada saat konseling masyarakat bisa memanfaatkan pelayanan tersebut untuk menyeritakan sesuatu yang menurut individu tersebut mengganggu perasaan dan pikirannya.
Konseling dibagi menjadi dua yaitu Konseling Individu dan Konseling Kelompok. Konseling Individu adalah konseling yang dilakukan dengan tatap muka, konselor berinteraksi secara langsung kepada masyarakat yang sedang berkonseling, yang di lakukan secara face to face yang terdiri dari satu orang konselor dan satu orang konseli. Konseling kelompok adalah konseling yang diselenggarakan oleh seorang konselor terhadap masyarakat dengan tatap muka. Konselor berinteraksi secara langsung kepada masyarakat yang sedang berkonseling, konseling kelompok dilakukan oleh satu orang konselor dan lebih dari satu orang konseli.
Berdasarkan hal tersebut kegiatan pengabdian masyarakat ini difokuskan untuk melegakan jiwa pada ibu hamil dan menyusui dengan melakukan kegiatan Konseling.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H