Lihat ke Halaman Asli

kkn suren190

Mahasiswa

Pembuatan Produk Unggulan Teh Herbal (TEKUKO) dan Sabun Cuci Piring (SUREWASH) dari Kulit Biji Kopi

Diperbarui: 24 Agustus 2022   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demo pembuatan sabun cuci piring bersama ibu-ibu rumah tangga/dokpri

Pencemaran lingkungan umumnya disebabkan oleh berbagai jenis sampah dan limbah, salah satunya yaitu limbah padat. Limbah padat adalah bahan padat yang tidak diinginkan yang dihasilkan dari gabungan perumahan, industri dan kegiatan komersial di daerah tertentu. 

Salah satu limbah padat yaitu limbah padat organik, limbah ini memerlukan perhatian khusus, karena dapat menimbulkan banyak masalah lingkungan. 

Dalam banyak kasus, limbah di buang tanpa diolah terlebih dahulu. Fakta ini menyebabkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan yang serius karena adanya potensi kandungan kontaminan dan patogen (Jara-Samaniego et al., 2017).

Kulit kopi merupakan produk sampingan dari perkebunan kopi yang hingga saat ini belum di manfaatkan dengan baik dan jika tidak di tangani lebih lanjut berpotensi menimbukan pencemaran (Diniyah et al., 2013; Raudah dan Ernawati, 2012). Padahal sejatinya, kulit kopi yang dianggap sebagai sampah dapat didaur ulang menjadi berbagai macam olahan. 

Masyarakat Desa Suren umumnya memanfaatkan kulit biji kopi sebagai pupuk organik pada tanaman kopi. Kulit biji kopi akan ditaburkan langsung di sekitar pangkal batang pohon dan dipercaya dapat menyuburkan tanah di sekitarnya.

Kulit kopi mempunyai beragam senyawa yang bermanfaat yaitu tanin 1,88,56%, pektin 6,5%, kafein 1,3%, asam klorogenat 2,6%, asam kafeat 1,6%, dan antosianin total 43% (Efendi dan Harta, 2014). Kulit kopi bermanfaat sebagai antioksidan dan antiradikal bebas yang dapat menunda kerusakan sel, sehingga dapat menjadi pengobatan darah tinggi, penyakit jantung, dan kanker (Al-Yousef et al., 2017). Meskipun sebenarnya kulit kopi mempunyai banyak manfaat, kebanyakan petani kopi belum memahami dan masih belum bisa mengolah kulit kopi, sehingga akhirnya kulit kopi hanya menjadi tumpukan limbah tak terpakai. Seperti yang terjadi pada petani kopi di Desa Suren Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember.

Kurangnya pengetahuan masyarakat Desa Suren mengenai cara mengolah kulit kopi menyebabkan kulit kopi di Desa Suren hanya menjadi limbah tak terpakai. Hal inilah yang mendasari mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 190 untuk berinovasi dengan memanfaatkan limbah kulit kopi untuk diolah kembali menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Salah satu produk yang kami buat berupa sabun cuci piring dan teh herbal kulit kopi. Surewash merupakan produk sabun cuci piring inovasi terbaru yang berfungsi sebagai aktibakteri. Selain bersifat antibakteri, ekstrak kulit biji kopi yang terdapat dalam sabun cuci piring ini mampu mengakat kotoran dan lemak berlebih. Kulit biji kopi juga kami olah menjadi produk teh herbal yang kami beri nama Tekuko. Tekuko merupakan teh herbal kulit kopi tanpa pengawet dan pewarna yang mempunyai banyak manfaat bagi kesehatan. Teh herbal tersebut terbuat dari kulit biji kopi yang dikombinasikan dengan serai dan jahe.

Penyampaian sambutan oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)/dokpri

Kombinasi jahe dan serai dapat memberikan sensasi menghangatkan di tubuh dan aroma yang menyenangkan. Jahe dapat digunakan untuk meredakan batuk, menghangatkan badan, mengurangi resiko penyakit jantung, meredakan nyeri mens, dan meredakan mual. Sedangkan serai berfungsi untuk meredakan diare, mengurangi rasa mual, menurunkan kolestrol, meredakan sakit kepala, mengurangi kembung, dan dipercaya dapat mengurangi stress. Melihat dari beberapa fungsi setiap bahan yang digunakan, Tekuko kami yakini dapat membantu untuk melancarkan pencernaan, menghangatkan badan, meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah radikal bebas.

Senin (22/8) kami melakukan penyuluhan dan demo cara pembuatan Surewash dan Tekuko kepada ibu-ibu rumah tangga RT 01/RW 01 dengan judul "Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Produk Berbasis Kulit Biji Kopi Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas, Keterampilan, Perekonomian, dan Kesehatan pada Ibu Rumah Tangga di Ledokombo, Suren". Penyuluhan dan demo ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kami untuk dapat meningkatkan taraf ekonomi, ketrampilan, dan kesehatan masyarakat Desa Suren. Selama acara berlangsung, hadirin yang hadir sangat antusias memperhatikan pemaparan materi yang kami berikan. Ibu-ibu tersebut juga ikut mencoba untuk membuat sabun cuci piring, sedangkan bapak-bapak yang juga hadir mencoba untuk menyeduh teh herbal "Tekuko". Suatu pengalaman luar biasa dapat membagikan ilmu atau produk yang kami buat kepada warga desa tempat kami KKN dan mendapat berbagai respon positif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline