Lihat ke Halaman Asli

kknsumurgede2024

Kuliah Kerja Nyata

Pemanfaatan Sampah Menjadi Sumber Pendanaan bagi Anak Yatim Piatu melalui Program Kolaborasi antara KKN Sumurgede 2024 dengan Karangtaruna Sumurgede

Diperbarui: 31 Juli 2024   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ; Pribadi

Sebuah Inisiatif datang dari Mahasiswa yang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di salah satu desa di Cilamaya Kulon, Sumurgede Karawang. Mereka berhasil berkolaborasi dengan Karangtaruna setempat untuk mengembangkan sebuah program yang memanfaatkan sampah sebagai sumber pendanaan bagi anak-anak Yatim Piatu di sekitar wilayah tersebut.

Program ini dimulai dengan kesadaran akan besarnya jumlah sampah yang dihasilkan oleh Masyarakat, namun kurangnya penanganan yang tepat sehingga sampah-sampah disekitar dibakar oleh masyarakat dan menimbulkan permasalahan yang baru. Para Mahasiswa KKN kemudian melihat peluang untuk mengubah masalah sampah menjadi sebuah solusi bagi permasalahan sosial di sekitar mereka.

Melalui program ini, Masyarakat di dorong untuk memilah dan mengumpulkan sampah rumah tangga mereka yang bisa dikelola. Sampah-sampah tersebut kemudian dijual kepada pengepul yang berkerja sama dengan Karang taruna setempat. Hasil dari penjualan sampah akan dikumpulkan dan digunakan untuk membiayai kebutuhan anak-anak yatim piatu di sekitar wilayah tersebut.

Sumber ; Pribadi

"Kami melihat bahwa sampah yang seringkali menjadi permasalahan bagi masyarakat, ternyata dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendanaan untuk membantu mereka yang kurang beruntung, Khususnya anak-anak Yatim Piatu." Ungkap Shintya Happy Herawati selaku Ketua Kelompok KKN Sumurgede 2024

Selain mengumpulkan dana dari hasil penjualan sampah, para Karangtaruna setempat yang mengelola secara langsung dalam program ini. Mereka mendorong warga untuk tidak hanya memilah sampah, tetapi juga turut serta dalam memastikan dana yang terkumpul digunakan dengan baik untuk memenuhi kebutuhan anak-anak Yatim Piatu.

Dampak positif dari program ini tidak hanya dirasakan oleh anak-anak yatim piatu, namun juga oleh masyarakat secara keseluruhan. Kesadaran akan pengelolaan sampah yang baik semakin meningkat, serta rasa kepedulian dan kebersamaan di antara warga semakin tumbuh.

Keberhasilan program ini juga mendapatkan perhatian dari karangtaruna desa Sumurgede, Karawang. Pihak karangtaruna berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan program ini agar dapat berjalan secara berkelanjutan dan memberikan dampak yang lebih luas bagi masyarakat.

"Kami hanya berpesan, telah mensukseskan sodakoh sampah yang digagasi oleh karangtaruna singaperbangsa. Pesan kami semoga yang berawal dari pergerakan karangtaruna singaperbangsa untuk lebih peduli lingkungan dalam rangka menanggulangi populasi sampah dan menanggulangi penyakit demam berdarah, semoga masyarakat lebih menyambut positif atas kegiatan sodakoh sampah yang kita gagasi sehingga ada kepedulian dari masyarakat dalam menanggulangi sampah di lingkungan masyarakt. Jadi kami harap, bukan hanya di wilayah sumurgede saja, setelah ada gerakan yang sudah kami lakukan ini sehingga harapan kami lebih bisa menjadi inspirasi bagi desa desa lain". Ungkap kang Dacek, Selaku Ketua karangtaruna Singaperbangsa desa Sumurgede, Karawang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline