Lihat ke Halaman Asli

KKN Suliki23

Universitas Andalas

Mahasiswa KKN Universitas Andalas Mendorong Peningkatan Kinerja UMKM Rajutan di Nagari Suliki

Diperbarui: 19 Agustus 2023   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Diskusi Bersama Pemiliki UMKM Rajut/Dokumentasi Pribadi

Oleh: Natasya Akira

Kamis, 27 Juli 2023, 13:10 WIB – Kerajinan yang mudah ditemukan saat ini salah satunya adalah kerajinan rajut. Mulai dari bahan yang murah dan mudah ditemui serta ide kreatif yang dapat muncul setiap hari. Kerajinan rajut ini biasanya digemari oleh wanita terutama kalangan ibu – ibu, ada yang mulai merajut karena banyaknya waktu luang hingga menjadi hobi mereka.

UMKM adalah usaha yang dijalankan perorangan, rumah tangga, atau usaha kecil. Mahasiswa KKN Unand Nagari Suliki telah mengunjungi salah satu UMKM rajutan dibawah naungan nagari. Pemiliki usaha rajutan ini adalah ibu Putri Amriani dengan merek “Nadhira”. Lokasi usaha ini terletak di Jorong Suliki Baruah, Nagari Suliki, Kec. Suliki, Kab. Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.

Dokumentasi Tempat UMKM Rajut/Dokumentasi Pribadi

Dalam sebulan, ibu Putri Amriani bisa memproduksi 5 hingga 15 produk tergantung pada tingkat kesulitan motif, untuk produk ukuran kecil seperti tas hp dan dompet bisa selesai dalam  waktu satu hari saja. Barang rajut yang diproduksi memiliki bentuk yang beragam mulai dari tas pesta, dompet, tas hp, tas laptop dengan berbagai variasi ukuran. 

Konsumen juga dapat memesan bentuk tas sesuai dengan keinginan mereka. Harga yang ditetapkan mulai dari Rp 125.000, - untuk tas pesta ukuran sedang dan untuk tas laptop dimulai dari harga Rp 250.000. Harga yang ditetapkan disesuaikan dengan tingkat kesulitan model dan pola yang akan dibuat. Bahan yang digunakan oleh ibu Putri ini merupakan bahan yang berkualitas dan cukup mahal seperti bahan polycherry.

Dokumentasi Produk Rajutan/Dokumentasi Pribadi

Pada usaha ini pemilik kesulitan dalam melakukan pemasaran dikarenakan kurangnya pengetahuan dalam pemasaran digital dan kurangnya minat beli konsumen. Pemilik telah berusaha mencoba berjualan melalui media sosial dan juga marketplace tetapi tidak mencapai hasil yang maksimal. 

Biasanya produk yang terjual ke luar daerah seperti ke Padang, Bukittinggi dan luar negeri seperti Malaysia, melalui perantara warga sekitar nagari yang akan pergi ke daerah tersebut ataupun terkadang pesanan datang melalui kenalan dari warga sekitar.

KKN Unand Nagari Suliki memberikan sosialisasi terkait pemasaran digital melalui aplikasi seperti TikTok dan juga membantu pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB). Nomor Induk Berusaha ini dibutuhkan oleh pelaku usaha baik perorangan ataupun non perorangan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline