Lihat ke Halaman Asli

KKN Suliki23

Universitas Andalas

Edukasi Pembuatan Pupuk Kompos di Jorong Jariangau oleh Mahasiswa KKN Unand Nagari Suliki 2023

Diperbarui: 16 Agustus 2023   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi tim pengembangan pertanian KKN UNAND sedang mendemonstrasikan cara membuat pupuk kompos/Dokumentasi Pribadi

Oleh: Trisna Marina Daulay

Suliki adalah sebuah nagari yang terletak di Kabupaten Limapuluh Kota dengan potensi pertanian yang sangat besar. Salah satu program unggulan dalam KKN Nagari Suliki adalah melakukan pembuatan pupuk kompos dari sisa-sisa organik untuk meningkatkan produktivitas tanah pertanian.

Pupuk kompos adalah pupuk organik yang terbuat dari bahan-bahan organik seperti sisa-sisa tanaman, daun, dan limbah dapur yang sudah difermentasi. Pemakaian pupuk kompos di lahan pertanian dapat membantu meningkatkan kualitas dan kesuburan tanah serta meminimalisir penggunaan pupuk kimia yang berbahaya bagi tanaman dan lingkungan.

Dalam pelaksanaannya, tim KKN Nagari Suliki terdiri dari 7 orang mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu di Universitas Andalas. Melakukan edukasi pembuatan pupuk kompos yang terbuat dari sisa-sisa organik seperti dedaunan, jerami, limbah dapur, dan sisa tanaman yang sudah tidak terpakai. Kemudian, bahan-bahan tersebut dipotong-potong menjadi ukuran yang lebih kecil agar mudah terurai.

Jenis bahan-bahan organik yang digunakan dalam edukasi pembuatan pupuk kompos di Jorong Jariangau ini yaitu jerami, pupuk kandang dan sekam padi. Dalam pembuatan pupuk kompos memiliki beberapa langkah yaitu terpal yang sudah di bentangkan dimasukkan pupuk kandang terlebih dahulu, kemudian masukkan sekam padi dan di aduk rata, kemudian masukkan jerami yang sudah di potong potong kemudian di aduk. Dan langkah yang terakhir semprotkan larutan EM4 yang sudah di campur dengan molase ( air gula aren), fungsi dari molase ini sebagai nutrisi bagi mikroba yang terdapat dalam EM4. EM4 ini berfungsi dalam memudahkan proses penguraian bahan organik. Selanjutnya, bahan-bahan organik tersebut harus dipastikan memiliki tingkat kelembaban yang tepat agar proses dekomposisi dapat berlangsung dengan baik.

Dokumentasi tim pengembangan pertanian KKN UNAND sedang mendemonstrasikan cara membuat pupuk kompos/Dokumentasi Pribadi

Proses pembuatan pupuk kompos memakan waktu sekitar 1-3 bulan tergantung pada kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembaban. Selama proses dekomposisi, tim KKN Nagari Suliki 2023 melakukan pembaruan setiap beberapa minggu dengan cara mengaduk-aduk kompos agar oksigen bisa masuk ke dalamnya dan mempercepat proses pelapukan bahan organik.

Setelah periode dekomposisi berakhir, pupuk kompos yang telah terbentuk ini akan disaring untuk memisahkan bagian yang belum terurai. Pupuk kompos yang telah siap digunakan, akan dikemas dalam kantong-kantong kecil dan siap disebarkan ke tanah pertanian.

Program pembuatan pupuk kompos oleh tim KKN Nagari Suliki 2023 ini mendapat apresiasi yang sangat positif dari masyarakat setempat. Mereka merasa terbantu dengan adanya pupuk kompos ini yang mampu meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan biaya yang terjangkau. Selain itu, penggunaan pupuk organik juga bisa menjadi solusi yang baik untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Dokumentasi edukasi pembuatan pupuk komopos oleh Mahasiswa KKN UNAND nagari Suliki di jorong Jariangau/Dokumentasi Pribadi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline