Lihat ke Halaman Asli

P Umsida Membuat Prakarya Botol Bekas Bersama Siswa-Siswi SDN 2 Sekarjoho Oleh Tim KKN

Diperbarui: 4 Februari 2023   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok KKN-P 14 Umsida

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) terus berkiprah nyata dalam menjalankan pengabdian masyarakat. Tidak hanya menerjunkan para dosennya, Umsida juga menerjunkan para mahasiswanya melalui program Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) di berbagai daerah. Kiprah nyata kelompok 14 di Dusun Dinoyo, Desa Sekarjoho ini dibuktikan dengan pembuatan prakarya bertajuk "Barang bekas menjadi prakarya untuk keindahan kelas".

Kegiatan KKN-P yang diketuai oleh Moch. Tyo Permana, mahasiswa Program Studi (Prodi) Manajemen Fakultas bisnis, hukum, dan ilmu sosial (FBHIS). Adapun anggotanya adalah 22 dari berbagai macam Prodi di Umsida. Untuk kegiatan ini dikoordinir oleh divisi pendidikan yang beranggotakan 5 orang.

"Anak-anaknya interaktif dan bersemangat sekali mengikuti kegiatan yang berlangsung selama 4 hari tersebut. Mereka senang sekali melihat hasil karya yang dibuat, dan dipajang dalam kelas masing-masing," ujar Adinda Yulia Effendi selaku tim KKN, Kamis(26/1/2023). Adinda menambahkan bahwa meski barang yang dibuat sederhana dan tidak banyak memakan biaya, anak-anak tetap menikmati proses pembuatan prakarya tersebut.

Kegiatan pembuatan prakarya ini berlangsung selama 4 hari yang dibagi setiap kelasnya. Untuk kelas 1 sampai 3, pembuatan prakaryanya adalah lampion sederhana dari kertas. Dan kelas 4 sampai 6 membuat kincir angin. Semua bahan dasar pembuatan prakarya tersebut adalah botol bekas dan bahan-bahan yang lain disediakan oleh tim KKN, kecuali gunting dan cutter.

Untuk pembagian waktunya kurang lebih, hari Rabu untuk kelas 3 dan 4, dilanjut hari Kamis oleh kelas 5 dan 2, dan ditutup oleh kelas 6 dan 1 di hari jumat. Sementara hari Sabtu untuk finishing prakarya kelas 6.

Kegiatan pembuatan lampion dari kertas ini dimulai dari pemotongan kertas buffalo yang didampingi oleh tim KKN yang dililitkan pada botol yang telah dipotong bagian atasnya. Sementara pembuatan kincir di bentuk mengikuti pola yang sudah ditentukan dan dilanjutkan dengan proses pengecatan yang disambung keesokkan harinya untuk pemasangan tongkat.

(Aldi Firmansyah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline