Lihat ke Halaman Asli

kknsambigede 2022

Universitas Negeri Malang

Perbaikan Teknologi Pengelingan dan Redesain Packaging Rengginang untuk Meningkatkan Omset

Diperbarui: 28 Juli 2022   02:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabupaten Malang (25/07) - Setiap maerah memiliki ikon atau ciri khas tertentu. Sama halnya dengan Desa Sambigede yang memiliki ikon berupa rengginang. Namun, rengginang bukan merupakan ikon utama desa ini, ikon utama Desa Sambigede adalah ikan. Akan tetapi jumlah pengusaha rengginang di desa ini cukup besar. Tidak sedikit rengginang yang dihasilkan dalam periode waktu tertentu.

Rengginang merupakan camilan berupa keripik renyah yang terbuat dari nasi yang dikeringkan. Akan tetapi dalam praktiknya, proses pembuatan rengginang di tahap pengeringan terlalu kompleks. Proses pengeringan rengginang dilakukan dengan cara menjemur rengginang dibawah terik sinar matahari selama 2 hari, mungkin bisa lebih dari 2 hari apabila cuaca sedang mendung. Dan apabila sedang musim hujan, pengusaha rengginang akan mengurangi produksinya karena terkendala oleh cuaca.

Dari cuacalah pengusaha rengginang menggantungkan ekonominya, apabila musim hujan tiba, para pengusaha rengginang di Desa Sambigede mengalami penurunan omset. Untuk itu tim pengdian Desa Sambigede yang dipimpin oleh bapak Dr. Dani Irawan , S.Pd, M.Pd beserta jajarannya dan mahasiswa KKN Sambigede mengadakan pelatihan yang berjudul "Perbaikan Teknologi Pengeringan dan Re-Design Packaging Rengginang untuk Meningkatkan Omset pada Musim Hujan di Desa Sambigede Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang''. Sesuai dengan  judul diatas, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan omset pengusaha rengginang di musim hujan, karena pembuatan rengginang pada tahap pengeringan lebih sederhana dengan menggunakan mesin.

Gambar II.  Peserta Mengikuti Kegiatan Latihan Dengan Seksama/dokpri

Pelatihan diawali dengan deskripsi umum mengenai mesin pengering rengginang. Kemudian, tim pengabdian beserta mahasiswa KKN menjelaskan cara kerja mesin tersebut dengan melakukan demonstrasi langsung. Tim pengabdian beserta mahasiswa KKN melakukan komparasi rengginang yang dijemur di terik matahari dan rengginang yang dikeringkan dengan mesin pengering. 

Hanya dalam waktu 120 menit, rengginang siap digoreng, dan hasilnya pun sama dengan rengginang yang dikeringkan di terik matahari. Akan tetapi kekurangan dari mesin pengering rengginang adalah boros dalam penggunaan gas lpg. Kekurangan ini akan dijadikan bahan evaluasi supaya tim pengabdian dapat memberikan inovasi yang lebih baik ke depannya.

Di akhir kegiatan, tim pengabdian beserta mahasiswa KKN dan peserta pelatihan melakukan foto bersama. Mesin pengering renginang dihibahkan kepada pemerintah desa supaya diserahkan ke salah satu warganya yang berhak menerima. Selanjutnya yakni melakukan ramah tamah.

Gambar III. Penyerahan Mesin Pengering Rengginang/dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline