Lihat ke Halaman Asli

KKN ROWOSARI

Mahasiswa

Kegiatan Monitoring dan Perbanyakan Agen Pengendali Hayati serta Produksi Cabai Kelompok Tani Mekarsari

Diperbarui: 9 September 2024   08:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kkn pmm unej

Perbanyakan APH-kkn pmm unej

Pendampingan perbanyakan APH - KKN PMM UNEJ Tanggal 31 Agustus 2024, Mahasiswa KKN PMM Universitas Jember melakukan pendampingan perbanyakan Agen Peng

Pendampingan APH menggunakan jamur Trichoderma sp. sebagai APH dan beras jagung sebagai media perbanyakan dari APH. Jamur Trichoderma sp. sendiri merupakan jamur yang mampu menyuburkan tanah dan memperbaiki struktur-struktur tanah. Selain itu, Trichoderma sp. juga mampu mengurangi hama yang terdapat pada tanah sehingga tanah bisa diminimalisir terkait hama pengganggu tanaman. Beras jagung dipilih sebagai media perbanyakan APH memiliki nutrisi yang cukup agar jamur Trichoderma sp. mampu memperbanyak diri dengan baik.

Selain melakukan perbanyakan APH. Tim KKN PMM Universitas Jember juga melakukan perbaikan dengan penambahan detergen pada Yellow Bowl Trap. Yellow Bowl Trap merupakan trap serangga hama yang menggunakan wadah mangkuk dan detergen sebagai bahan penarik serangga. Cairan detergen yang diaplikasikan pada Yellow Bowl Trap merupakan cairan putih yang dapat menarik perhatian serangga sehingga serangga yang terjebak akan kesulitan untuk melarikan diri.

Data produksi dari Kelompok Tani Mekarsari sendiri hasil panennya berbeda setiap tahun. Varietas tanaman cabainya pun mengikuti musim sehingga akan berbeda. Pada tahun 2021 varietas yang ditanam yaitu varietas “Bara” dengan hasil panen 16.000kg. Varietas ini ditanam 1 kali setiap musim. Pada tahun 2022, varietas yang ditanam yaitu “ Pelita F1” dengan hasil produksi 8.800 kg dan ditanamn 2 kali setiap musim. Pada tahun 2023, varietas yang ditanam yaitu ‘Horison 97” dengan hasil produksi 8.640 kg dan ditanaman 2 kali setiap musim. Pada tahun 2024, varietas yang ditanam yaitu “Imperial Ijo” dengan hasil produksi 8.000 kg dan ditanam 2 kali.

Apabila meninjau dari data data hasil produksi tanaman cabai setiap tahun dari Kelompok Tani Mekarsari, datanya menurun secara signifikan. Bapak H. Muzakki menjelaskan jika penurunan hasil produksi dari tanaman cabai diakibatkan beberapa faktor, salah satunya yaitu kecenderungan atau ketergantungan petani sekitar termasuk anggota Kelompok Tani Mekarsari. Pemberian pestisida dan pupuk kimia terus menerus mengakibatkan tanah semakin rusak dan hama resisten terhadap pestisida sehingga produktivitas tanaman cabai menurun setiap tahun.


Penulis :
 Ardhi Satrio Pamungkas dan Aiqe Seprinanda Mubarokah 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline