Lihat ke Halaman Asli

kknreguler 53bener

Mahasiswa S1 UIN WALISONGO SEMARANG

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Mengajak Warga Desa Ikuti Pelatihan Pembuatan Eco Enzyme

Diperbarui: 22 Oktober 2022   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Mahasiswa KKN Posko 53 bersama Relawan Eco Enzyme Nusantara Salatiga

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang mengadakan kegiatan pelatihan pengelolaan sampah organik kepada warga desa Bener, Kabupaten Semarang. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada Kamis (20/10/2022) pada pukul 14.00 WIB. 

Pelatihan ini dilaksanakan dalam rangka mengajak masyarakat setempat untuk memanfaatkan sampahrumah tangga organik yang dihasilkan menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi manusia. Selain ramah lingkungan, memanfaatkan sampah organik merupakan salah satu cara kita mengurangi limbah dan pastinya mencintai bumi. 

Dalam melaksanakan pelatihan ini, tim KKN UIN Walisongo bekerja sama dengan komunitas Relawan Eco Enzyme Nusantara yang berada di kota Salatiga. Pelatihan ini diisi oleh Ketua Komunitas Relawan Eco Enzyme Nusantara Kota Salatiga, Angela Widiawati, S.Pd,. 

Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh warga setempat. “Eco Enzyme merupakan larutan multifungsi yang dihasilkan dari proses fermentasi sisa sampah organik dari dapur, gula merah tebu/ molase/ tetes tebu, dan air.

Eco Enzyme memiliki warna kecoklatan dan memiliki bau asam manis segar seperti bau fermentasi tape/rice wine. Memanfaatkan limbah organik lebih baik daripada membakar sampah organik yang menimbulkan gas metana yang pada akhirnya menimbulkan pemanasan global. 

Bila limbah organik masuk ke perairan secara berlebihan, akan mengakibatkan pertumbuhan mikroorganisme air atau eutrofikasi. Pertumbuhan ini diakibatkan kandungan zat organik di limbah ini. Pertumbuhan berlebihan dapat menyebabkan tertutupnya perairan oleh mikroorganisme dan mengganggu kehidupan makhluk hidup di air.” Papar ibu Angela Widiawati

“Banyak kegunaan dari Eco Enzym contohnya pembersih sayur dan buah, pembersih udara, obat kumur antiseptik, air pembersih diri dan masih banyak lagi. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Eco Enzym antara lain gula merah tebu, sampah kulit buah kecuali yang berduri, dan air dengan kadar takarannya 1:3:10. 

Tentunya menggunakan timbangan dan wadah plastik (cat ember). Setelah bahan di campurkan wadah tersebut di tutup rapat dan tunggu 3 bulan.” Lanjutnya 

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Eco Enzym yaitu formula 1:3:10 harus sesuai, fermentasi harus 3 bulan minimal, air yang mengandung kaporit harus direndam selama 3 hari, tidak perlu ragi, jangan pakai gula putih atau gula merah palsu, jangan pakai sisa makanan yang telah dimasak dan tidak boleh disimpan di kulkas.

Manfaat yang dimiliki dari penggunaan Eco Enzym diantaranya untuk perawatan dan kesehatan, hidup berkelanjutan, lingkungan makro, pertenakan dan pertanian. 

Harapan dengan adanya pelatihan ini mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat pentingnya untuk pengelolaan limbah rumah tangga organik. Dan juga memanfaatkan limbah rumah tangga organik dengan sebaik-baiknya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline