Lihat ke Halaman Asli

Belajar Kearifan Lokal dan Adat Istiadat, Desa Sruwen Bersama KKN Reguler Posko 43 Sambut SMAN 1 Tengaran

Diperbarui: 13 Oktober 2022   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1: Pemaparan Gambaran Umum Kearifan Lokal Desa Sruwen (Dokpri)

Kab. Semarang -- SMA Negeri 1 Tengaran mengadakan observasi yang bertemakan kearifan lokal di Desa Sruwen. Kegiatan tersebut diadakan di Balai Desa Sruwen pada hari Rabu (28/09/2022) yang dihadiri oleh siswa-siswi kelas 10 berjumlah 34 orang dengan 2 orang pendamping. Tentunya kegiatan tersebut disambut baik oleh perangkat desa dan Mahasiswa/i KKN Posko 43 UIN Walisongo Semarang.

"Maksud dan tujuan dari kami mengadakan observasi adalah mencari informasi tentang kearifan lokal yang ada di Desa Sruwen. Dimana saat ini sedang melaksanakan kurikulum merdeka yang diwajibkan bagi siswa-siswi untuk mempraktikkan profil pelajar pancasila yang salah satunya yaitu mengenal budaya daerah. Desa Sruwen memiliki budaya yang tentunya dapat menambah informasi dan pengetahuan." ucap Bapak Marjoko selaku Fasilitator SMA Negeri 1 Tengaran.

Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan oleh Adi Setianto selaku Kepala Seksi Kesejahteraan, dilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Supangat selaku Kepala Desa Sruwen. Kemudian masuk ke acara inti yaitu gambaran umum mengenai kearifan lokal di Desa Sruwen yang disampaikan secara singkat oleh Adi Setianto. Selanjutnya diakhiri oleh sesi wawancara oleh masing-masing kelompok yang terdiri dari 6 kelompok diantaranya Kesenian Rodad, Kesenian Angklung, Slametan Sumber Air, Sadranan, Orang Nikahan serta Merti Desa dan Merti Dusun. Diakhiri dengan kunjungan lokasi ke beberapa tempat yang bisa dijadikan objek kearifan lokal Desa Sruwen.

Adi memaparkan budaya yang ada di Desa Sruwen diantaranya Pagelaran Wayang Kulit dalam Rangka Merti Desa dan HUT Kemerdekaan RI ke-77, Slametan Merti Desa (Istilahnya Kenduren), Slametan Sumber Air (Doa Bersama, Bersih-Bersih Sungai, Tumpeng Seger) yang bertempat di Sungai Ringin dan Sungai Duren Sawit, dan Wiwit (Prosesi selamatan untuk memulai tanam padi di sawah oleh para petani).

"Acara pada hari ini berjalan dengan lancar. Perangkat desa menyambut baik SMA Negeri 1 Tengaran dengan sangat terbuka. Pemaparan yang singkat dari masing-masing narasumber membuat siswa-siswi tertarik dengan kearifan lokal yang ada di Desa Sruwen." tutur Indrastuti selaku pendamping SMA Negeri 1 Tengaran

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline