Lihat ke Halaman Asli

kknregit 148umy

KKN REGULER UMY 148

KKN REG-IT 148 UMY: Workshop HKI dan Pemberdayaan UMKM Indsutri Kipas Bambu Melalui Digital Marketing di Dusun Banyon, Bantul

Diperbarui: 24 Februari 2022   18:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KKN Reguler IT 148 UMY (Dokpri)

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menyelenggarakan Program KKN (Kuliah Kerja Nyata) pada tahun ini, yang diselenggarakan dari Januari 2022 hingga Februari 2022. Tema yang diusung pada KKN tahun ini adalah "Bangun Bangsa dari Desa" yang diharapkan mahasiswa bisa menjadi agen pembaharu dan perubahan kemajuan desa. 

Seperti yang kita ketahui, Yogyakarta merupakan kota wisata yang memiliki ragam budaya dan warisan yang sampai hari ini masih dijaga dengan baik. Industri kerajianan menjadi salah satu contoh warisan budaya yang sangat berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi kreatif DIY. Namun, pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan wisatawan yang semula menjadi bagian dari pasar produk industri kerajinan, mengakibatkan penurunan permintaan dan terganggunya produktivitas UMKM. Salah satu UMKM terdampak pandemi Covid-19 adalah industri kerajinan kipas bambu dusun banyon. Dusun Banyon merupakan sentra kerajinan kipas bambu yang telah dikenal sejak tahun 1980an. Pedukuhan ini terletak di Desa Pendowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Provinsi DIY. Usaha kipas di dusun ini merupakan usaha turun temurun dari orangtua yang berprofesi sebagai pengrajin kipas sejak tahun 1968-an. Persebaran pengrajin kipas pada desa Banyon terdapat di RT 72,73, dan 74.

"Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat kipas adalah bambu hitam yang memiliki serat halus dan tidak banyak serabut, ruas batang yang lurus sehingga mudah untuk dibuat kipas. Selain itu juga bambu hitam terkenal akan kelenturannya, terlebih lagi di Indonesia tanaman bambu merupakan sumber bahan baku potensial dan berlimpah serta bambu hitam mudah ditemukan." Ujar Zuhuda Muhammad selaku ketua dukuh, Pedukuhan Banyon. (Minggu, 20/02/2022)

Kipas Banyon memiliki ciri khas yaitu ada rotan di tangkai/pengait kipasnya. Kipas Banyon dikenal lebih awet dan tahan lama (Dokpri)

Berkaitan dengan permasalahan tersebut, kelompok KKN Reg-IT 148 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menggelar Workshop HKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan pemberdayaan masyarakat terkait Digital Marketing. Keberadaan UMKM tidak terlepas dari keterkaitan dengan adanya HKI. Kualitas produk-produk UMKM yang bernilai tinggi sudah seharusnya diikuti dengan tingginya kesadaran untuk melindungi HKI yang ada di dalam produk tersebut. Perlindungan terhadap produk UMKM melalui HKI akan melindungi produk itu sendiri dari peniru atau pencuri serta mempunyai nilai ekonomi dan mampu bersaing di pasar global. Dengan adanya workshop HKI ini, diharapkan masyarakat memiliki pengetahuan mengenai pentingnya pemahaman Hak Kekayaan Intelektual sebagai perlindungan hukum terhadap hak cipta produk yang tidak dapat ditiru tanpa izin oleh orang lain karena memiliki sebuah lisensi. 

Pemberdayaan UMKM terkait digital marketing gencar dilakukan kelompok KKN Reg-IT 148. Hal tersebut dilakukan dengan cara membuat platform media sosial untuk masyarakat yang berkecimpung di UMKM industri kerajinan kipas bambu. Tak hanya itu, KKN Reg-IT 148 juga membuatkan katalog untuk UMKM industri kerajinan kipas bambu yang nantinya akan di share di platform media sosial Instagram. Dengan adanya workshop HKI dan dilakukannya pemberdayaan UMKM melalui digital marketing ini, diharapkan produk industri UMKM kipas bambu mencapai penjualan produk lebih luas, baik secara nasional maupun internasional. 

Program ini tentunya di dukung penuh oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarat (LPM) Universitas Muhammdiyah Yogyakarta, dan dibimbing oleh dosen Dr. dr. Ratna Indriawati, M.Kes dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Adapun anggota program KKN Reg-IT 148 yakni Aulia Rahmatia Aziza Dewi dari Program Studi Ekonomi dan Perbankan Islam, Farah Ismi Afifah dari Program Studi Ilmu Hukum, Risa Surya Pratama dari Program Studi Ilmu Hukum, Odilia Danti Nugrahaningtyas dari Program Studi Farmasi, Maulian Dwimanda Nurmaardi dari Program Studi Agribisnis, Sevilla Tiara Sutono dari Program Studi Akuntansi, dan Mohammad Gulfham Syechzada dari Program Studi Hubungan Internasional.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline