Semarang-Maraknya penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) dikalangan masyarakat membuat FKK (Forum Kesehatan Keluarga) Bangetayu Wetan Kecamatan Genuk bergerak serentak untuk lakukan pencegahan dini dalam atasi pertumbuhan nyamuk bersama Mahasiswa KKN RDR 79 Posko 13, PKK dengan lakukan PJN (Pemantauan Jentik Nyamuk) di RW 5 pada Sabtu (1/10/2022).
Ibu Haryati, selaku ketua FKK mengatakan bahwa DBD adalah penyakit yang mematikan bagi masyarakat. Penyakit ini pernah menyerang masyarakat Bangetayu Wetan setahun yang lalu dengan setiap RW memiliki minimal satu kasus dan anak-anak menjadi penderitanya. Namun 1 bulan terakhir terdapat 1 kasus DBD pada anak usia dibawah 10 tahun di salah satu RT.
Kegiatan ini dikomandoi oleh FKK dengan bantuan mahasiswa KKN UIN Walisongo, dengan memberiksa bak kamar mandi setiap rumah warga. Dimulai pukul 08.00 WIB ibu FKK bersama mahasiswa KKN meluncur ke rumah-rumah warga dengan bantuan senter.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinan dari kami yang merupakan program kerja FKK itu sendiri, jadi setiap satu minggu sekali yaitu pada hari sabtu kami keliling RW untuk memantau bak mandi rumah warga dengan harapan presentase DBD di lingkungan Bangetayu bisa 0%" Tutur Haryati selalu ketua FKK Bangetayu Wetan.
"Karena bagi kami kesehatan setiap keluarga di kelurahan Bangetayu juga tanggungjawab dari kami" Imbuhnya.
Kegiatan PJN (Pemberantasan Jentik Nyamuk) dilakukan dengan mengecek kamar mandi satu persatu milik warga, jika ternyata terdapat jentik nyamuk dalam bak kamar mandinya maka harus dikuras airnya dan membersihkan jentik nyamuknya kemudian memberikan obat jentik didalamnya. Pendataan ini dilakukan dengan masuk ke rumah warga untuk melihat tempat-tempat penyimpanan air warga, terutama kamar mandi.
"Saya sangat senang sekali bisa melaksanakan kegiatan ini bersama ibu FKK, karena ini adalah pengalaman pertama saya dan ini merupakan bentuk komitmen kita dalam menjaga kesehatan bersama" tutur Ayu mahasiswa KKN RDR 79 UIN Walisongo Posko 13.
Pendataan dengan keterangan positif jika terdapat jentik nyamuk dan negatif jika tidak ada jentik nyamuk. Setelah itu data dihitung dengan rumus jumlah rumah yang positif jentik nyamuk dibagi dengan jumlah rumah yang diperiksa dan dikalikan 100% untuk memperoleh hasil yang berupa "angka bebas jentik" (ABJ). Standar nasional yang ditetapkan oleh pemerintah, persentase ABJ yang baik adalah 95%.
"Alhamdulillah setiap seminggu sekali saya bersihkan bak kamar mandi saya, dan saya kasih ikan supaya bebas dari jentik" kata Winarsih salah satu warga RW 5