Lihat ke Halaman Asli

KKN Rancakasumba

Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Desa Rancakasumba

Day 10: Jangan Menjadi Sampah

Diperbarui: 1 Agustus 2019   07:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Hari demi hari tak terasa telah kami lalui, hari ini hari rabu tanggal 24 juli 2019, kegiatan kami sudah memasuki hari ke 10 . Seperti biasa kami mengawali kegiatan dengan sholat berjamaah di masjid Al-Mu'min, yang mana sebelum melaksanakan sholat subuh berjamaah sudah ciri khas kami mengantri untuk ke kamar mandi.

Kami lanjutkan dengan melakukan aktifitas sehari-hari seperti bersih-bersih rumah dan memasak. Setelah sarapan pagi kamipun berkemas untuk melaksanakan apel pagi pukul 08:00 wib dilokasi yang mana alam pendesaanya sangat terasa, kami berada diantara hamparan sawah yang udaranya sangat sejuk dan bisa menyejukan hati kami untuk sesaat, sebelum kami melaksanakan kegiatan yang begitu padat di Desa Rancakasumba.

Kegiatan kami di lapangan yang pertama adalah untuk melanjutkan menggambar dan mewarnai tong sampah yang kemarin sudah di cat sebanyak 15 bank sampah, untuk nantinya sebagian diberikan ke SDN 06 Rancakasumba dan sebagiannya lagi digunakan di tempat posko kami dan taman yang ada di kampung koyod Rw 11. Kegiatan menggambar dan mewarnai tong sampah selesai pada pukul 13.00 wib. Dan kami beristirahat dulu.

Kembali melaksanakan kegiatan lagi sekitar pukul 15:30 wib. Kami melakukan dor to dor di Rw 13 untuk meminta sampah anorganik yang warga punya untuk pembuatan program kami yaitu ecobrick, tetapi tidak hanya minta kami pun memberikan sedikit education tentang pemilihan mana sampah anorganik dan organic beserta manfaatnya.

Kata sampah kata yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Seiring dengan kemajuan teknologi maka sampah yang dihasilkan semakin banyak khususnya untuk sampah anorganik. Setiap hari tiap otang menghasilkan sampah tiap rumah, sekolah, pasar menghasilkan sampah. 

Sampah adalah benda yang dibuang karena dianggap tidak berharga atau tidak dibutuhkan lagi. Kalau seperti ini apa jadinya kalau sampah dibiarkan sampai menggunung? Tentunya akan sangat merugikan sesekali bisa mengganggu pada kesehatan bisa merusak keindahan lingkungan, apalagi dengan bau yang menyengat, dimana-mana akan jadi lautan sampah.

Maka dari itu kami memberi sedikit education kepada warga RW 13 bagaimana caranya agar sampah itu bisa bermanfaat bagi warga. Kamipun memberi saran kepada warga untuk memisahkan antara sampah anorganik dan organic untuk bisa dikelola nantinya. 

Sampah organic yang dihasilkan dari sayuran atau daun-daun pohon yang berguguran yang bisa dijadikan pupuk organic, dan sampah anorganik bisa dijadikan untuk kerajinan tangan atau pernak-pernik untuk hiasan rumah. 

Kamipun meminta kepada warga sebagian sampah anorganik, seperti botol dan gelas plastic bekas minuman air mineral, untuk kami jadikan kerajinan atau pernak-pernik hiasan rumah.


Begitulah kegiatan kami di hari ke-10 yang malam harinya kami lanjutkan untuk mengajari mengaji dan setelah itu menyiapkan media untuk penyuluhan ke SD hari esoknya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline