Lihat ke Halaman Asli

KKN Rancakasumba

Kuliah Kerja Nyata Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Desa Rancakasumba

Day 6: Rancakasumba Punya Cerita

Diperbarui: 23 Juli 2019   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

"Desa seribu cerita", setelah berulang kali mencoba membayangkan betapa terpuruknya dapat  tinggal di desa ini, ternyata bayangan selama ini salah besar. Tidak ada rasa takut ataupun terpuruk ketika mulai menjalankan kehidupan di desa ini, Yang ada hanya rasa bahagia bahkan sangat bahagia bisa sekelompok dengan orang-orang pilihan yang sudah Allah SWT takdirkan mendampingi selama KKN ini.


Kesan pertama yang diterima dari perjalanan KKN ini, saya merasa takut untuk menghadapinya, karena tidak ada orang yang saya kenal ataupun sejalan dengan pemikiran saya. Tapi Allah SWT berkehendak bahwa saya bisa bersatu dengan orang-orang yang special.


KKN sudah dimulai, saya merasa bosan dengan kegiatan sehari-hari yang monoton ini. Tapi itu salah, itu belum dimulai apa arti dari KKN sebenarnya. Itu hanya awalan yang harus dilakukan sebelum melakukan pengabdian pada masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu, ketika salah satu diantara anggota kelompok sudah merasakan rasa bosan tersebut. 

Celoteh dari salah satu anggota kelompok dapat membuat semua orang tertawa geli mendengarnya, Nah disitulah "Catatan Harian Si Aa dan Si Teteh" dimulai, Semenjak celotehan tersebut, anggota kelompok semuanya sudah mulai merasakan kenyamanan tersendiri di dalamnya. 

Yakni kami mengatasnamakan sebuah keluarga cemara, namun sedikit berbeda dari aslinya jika di keluarga cemara terdiri dari Ayah, Ibu, dan 2 orang anak. Sedangkan di cerita kami yakni ada 1 orang suami dan mempunyai 9 orang istri, itu terjadi karena dalam 1 kelompok KKN ini terdiri dari 10 orang yakni 9 orang perempuan dan 1 orang laki-laki. 

Mungkin cerita ini terjadi karena kami tidak ingin perjalanan kami selama 40 hari ini hanya terbuang sia-sia saja dengan berjalan biasa saja  tapi kami ingin membuat pengalaman yang berkesan untuk dikenang dan membuat rindu akan masanya. 

Tidak hanya menjalankan KKN dengan program-program kerja kami bersama TNI saja, tetapi menjalankan kehidupan di posko juga kami selalu saja ada obrolan bahan yang mengatasnamakan keluarga cemara tersebut, disitu kami sangat sering sekali tertawa saat melakukan apapun, karena di dalam pembicaraan tersebut mengarah kepada kehidupan suatu keluarga seperti misalnya masalah dalam keluarga.


Mungkin salah satu masalah yang sering terjadi pada kehidupan keluarga cemara ini adalah masalah rumah tangga seperti kecemburuan antara kesembilan istri terhadap suaminya. Tapi itu hanya celotehan becanda yang selalu kami selipkan untuk mencairkan suasana agar tidak tegang ketika menghadapi kegiatan-kegiatan yang akan kami lakukan di setiap harinya.


Desa Rancakasumba ini memiliki cerita tersendiri seperti mengajarkan betapa susahnya menyatukan orang dari berbagai pemikiran yang berbeda serta kebiasaan yang berbeda,  namun disitulah letak tantangan untuk kami menyatukannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline