Lihat ke Halaman Asli

KKN R26

Mahasiswa Univesitas 17 Agustus 1945

Inovasi Pupuk Vermikompos oleh Mahasiswa KKN Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Atasi Keterbatasan Pupuk di Desa Candiwatu

Diperbarui: 18 Juli 2024   04:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Demonstrasi Vermikompos KKN R26 di Desa Candiwatu/Dok.Pribadi

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 26 dari Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya telah berhasil menciptakan inovasi berupa pupuk vermikompos yang ramah lingkungan sebagai salah satu program utama kami dalam mendukung pengelolaan sampah organik di Desa Candiwatu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Inovasi ini hadir sebagai solusi atas keterbatasan ketersediaan pupuk di desa tersebut, sekaligus mendukung pertanian berkelanjutan.

Kelompok mahasiswa KKN Reguler 26 berfokus pada pemanfaatan limbah organik yang melimpah di Desa Candiwatu. Dengan metode vermikompos yang melibatkan cacing tanah, kami mengolah limbah organik menjadi sumber makanan cacing tanah tersebut sehingga menjadi pupuk kompos berkualitas tinggi. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah organik, tetapi juga dapat menghasilkan pupuk yang kaya akan nutrisi untuk meningkatkan kesuburan tanah.

"Kami melihat potensi besar dalam pengolahan limbah organik menjadi vermikompos. Selain mengurangi jumlah sampah, produk ini juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pertanian" ujar Brahma Nanda, Ketua Kelompok KKN Reguler 26.

Demonstrasi Vermikompos KKN R26 di Desa Candiwatu/Dok.Pribadi

Selain berdampak positif pada lingkungan, produk vermikompos ini juga berpotensi memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Mahasiswa KKN Reguler 26 bekerja sama dengan warga setempat dalam proses produksi vermikompos, sehingga diharapkan dapat membuka peluang usaha baru untuk meningkatkan pendapatan mereka.

"Kami berharap produk ini dapat menjadi salah satu sumber pendapatan baru bagi masyarakat. Dengan demikian, selain lingkungan yang lebih bersih, perekonomian desa juga dapat meningkat" ujar Dosen Pembimbing Lapangan kami, Sigit Ananda Murwato.

Tidak hanya memproduksi vermikompos, mahasiswa KKN Reguler 26 juga aktif memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang cara mengolah limbah organik dan manfaat dari penggunaan vermikompos. Kami mengadakan kegiatan demonstransi yang melibatkan berbagai kalangan masyarakat, terutama target sasaran kami yaitu Gabungan Kelompok Tani.

"Kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah organik masih perlu ditingkatkan. Melalui edukasi dan pelatihan, kami berharap masyarakat dapat lebih memahami dan menerapkan cara-cara yang ramah lingkungan dalam mengelola sampah" kata Emilia Ayu, salah satu anggota KKN.

Demonstrasi Vermikompos KKN R26 di Desa Candiwatu/Dok.Pribadi

Inisiatif ini mendapat respon positif dari masyarakat Desa Candiwatu. Banyak warga yang antusias mengikuti pelatihan dan mulai menerapkan metode pengolahan pupuk tersebut di rumah masing-masing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline