Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Unsika Menjadi Agen Pencegah Stunting untuk Mewujudkan Generasi Sehat di Desa Pulosari

Diperbarui: 3 Agustus 2024   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Kelompok (Dokumentasi pribadi)

Stunting adalah permasalahan gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang yang cukup waktu lama, umumnya hal ini karena asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Menurut data dari WHO, terdapat 178 juta anak di bawah usia lima tahun di seluruh dunia yang diperkirakan mengalami pertumbuhan terhambat karena stunting.

Berdasarkan data riset Pemerintah Kabupaten Karawang, angka stunting di Kabupaten Karawang pada tahun 2022 berhasil mengurangi angka stunting dari 20,6% menjadi 14%. Menurut Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Kabupaten Karawang mengatakan bahwa penanganan stunting di Karawang dari tahun 2022 - 2024 telah menunjukkan kemajuan yang baik dan menjadi salah satu Kabupaten terbaik di Jawa Barat dalam menangani stunting. 

Dalam rangka membantu meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang mengadakan sosialisasi pencegahan stunting di Desa Pulosari, Kecamatan Telagasari. Kegiatan sosialisasi ini diadakan pada tanggal 9 Juli - 11 Juli 2024 di Posyandu Anggrek I, II, dan III, di mana sosialisasi tersebut diselenggarakan pada pemeriksaan bulanan posyandu yang dihadiri oleh Kepala Desa dan RT/RW setempat yang mengusung judul “ Sosialisasi Makanan Fortifikasi Balita, Penggunaan Tablet Tambah Darah, dan Asam Folat “ yang disampaikan oleh Ibu Intan Aniya Dewi, S.M. dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Karawang (DPPKB Kabupaten Karawang)  dan dipandu oleh moderator yaitu Siti Salsabila.

“Dengan tidak adanya stunting di Pulosari ini, diharapkan masyarakat tetap harus mengetahui pencegahan stunting sejak dini. Semoga di Desa Pulosari tercipta generasi sehat menuju Indonesia Emas” ujar Rizka selaku Penanggung Jawab Program Kerja Utama Sosialisasi Stunting.

Dokumentasi Kelompok

Pada penyuluhan ini, mahasiswa KKN turut membantu mengukur dan mencatat berat dan tinggi badan bayi dan balita untuk mengetahui risiko stunting sedari kecil. Selain itu, mahasiswa KKN juga membagikan puding susu untuk bayi dan balita, tablet tambah darah serta asam folat untuk ibu hamil. Kegiatan sosialisasi ini mendapat respon positif oleh masyarakat, terutama kepada ibu-ibu yang dapat memperoleh pemahaman terkait stunting dan makanan fortifikasi untuk bayi dan balita. Dengan demikian, para ibu balita dan ibu hamil dapat memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi yang cukup dan seimbang, pertumbuhan dan perkembangan anak-anak mereka, serta memberikan dampak berkelanjutan bagi masyarakat Desa Pulosari.

Penulis: Rizka Novita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline