Mahasiswa KKN Unsika Desa Pulokalapa Rancang Inovasi Baru Bagi UMKM Batok Kalapa

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) Desa Pulokalapa adakan program kerja Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berfokus di bidang ekonomi dan teknologi. Pada program ini, mahasiswa melakukan survei dan mendapatkan salah satu UMKM yang berpotensi untuk ditingkatkan dalam segi pemasarannya, UMKM ini bernama Batok Kalapa yang dinaungi oleh ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Pulokalapa. Adapun pelaksanaan program ini dilakukan pada tanggal 24 dan 27 Januari 2025.

Pada tanggal 24 Januari, mahasiswa KKN bersama ibu-ibu dari UMKM Batok Kalapa mengadakan percobaan dan masak bersama sebagai tujuan dari adanya inovasi baru bagi produk akar kelapa. Inovasi yang dibuat berupa penambahan varian warna pada produk akar kelapa, di antarannya orisinal, merah, kuning, dan hijau. 

Dokumentasi Bersama Pihak Batok Kalapa, Jumat (24/1/2025)

Selain itu, untuk memperindah sebuah produk, maka mahasiswa KKN melakukan pengemasan ulang pada produk UMKM Batok Kalapa. Hal ini turut dijelaskan oleh Alfiah Zahro sebagai penanggung jawab dari program kerja Pemberdayaan UMKM.

"Kalau untuk pengemasan produk, kita melakukan pengemasan ulang. Pengemasan ulang produk ini karena kita mau kemasan yang ramah lingkungan,  jadi kita pakai dari bahan kraft. Kita tambahan stiker logo Batok Kalapa yang sudah kita buat. Bagian belakangnya kita tempel stiker yang isinya bahan bahan yang digunakan dan ada label alergi untuk beberapa bahan tertentu. Selain itu kita tuliskan media sosial Batok Kalapa dan juga lima bintang yang bisa di gambar oleh konsumen sebagai penilaian mereka terhadap produknya," ungkapnya.

Kemudian, di tanggal 27 Januari, mahasiswa KKN adakan sosialisasi mengenai pemberdayaan UMKM di bidang teknologi. Adapun kegiatan ini bertempat di Majelis yang dihadiri masyarakat desa setempat. 

Sosialisasi Bersama Warga Desa, Senin (27/1/2025)

Pada kegiatan ini, mahasiswa KKN menyampaikan materi dengan cara semi formal sebagai tujuan menyesuaikan target peserta yang didominasi oleh kalangan ibu-ibu. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan UMKM, SWOT dari UMKM, inovasi produk, pemasaran produk melalui media digital, pemasaran melalui media cetak, serta proses pembuatan foto produk dengan cara yang sederhana.

"Dari hasil sosialisasi dengan warga desa, kami sendiri juga kebetulan membuat produk luaran berupa pembuatan media sosial. Nah, media sosial yang kami buat itu ada Instagram dan Facebook, yang nantinya kami kasih ke pihak Batok Kalapa. Selanjutnya, kami juga membuat brosur sebagai bentuk promosi dari media cetak, yang rencananya brosur ini akan disimpan sebagian di kantor desa dan sebagiannya lagi tuh kita titip ke pihak Batok Kalapa untuk keperluan pemasaran produk UMKM mereka," tambahnya.