Jama'ah muslimat dan fatayat Ranting Jatirejo menggelar selapanan rutin di Dusun Jatirejo, Desa Wungurejo, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal, Jum'at (15/7).
Kegiatan tersebut turut dihadiri mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram (KKN MIT) posko 54 UIN Walisongo Semarang.
Selapanan rutin kali ini mengundang Nyai Hj. Umi Muslihati dari Weleri sebagai pengisi mau'idhatul hasanah. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan mengenai ciri-ciri anak sholih dalam lirik lagu yang sempat viral di sosial media akhir akhir ini.
Ciri yang pertama adalah 'kang dihin lisane alus ngandikane' (tutur katanya baik dan halus). Artinya anak yang tutur katanya halus dalam segala keadaan, walaupun saat marah sekalipun.
Ciri anak sholih yang kedua yaitu 'kapindo mulyaaken ing wong tuone' mulyaaken ing wong tuone' (kedua memuliakan orang tuanya). Memuliakan orang tua ini tidak hanya berlaku untuk orang tua kandung saja, melainkan juga orang tua angkat dan mertua.
"Akeh wong sing ilmune dhuwur sampe nyundul langit, tapi karo wong tuane ora hormat, nyepelekke, koyo ngono iku durung tercatat dadi anak sholih sholihah", tutur beliau.
Ketiga, 'kapeng telu aseh ing bocah cilik cilik, ugo marang sedulur ugo gawe becik'. Artinya senantiasa menyayangi anak anak dan bersikap baik kepada saudara.
Ciri anak sholih yang keempat adalah 'kapeng papat ngamal anut ing ngilmune'. Artinya anak yang senantiasa mengamalkan ilmunya.
Terakhir beliau mendoakan seluruh jama'ah agara selalu mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
"Mugi sedoyo jama'ah muslimat dan fatayat wonten mriki pinaringan barokah saking Allah SWT", pungkas beliau.