Lihat ke Halaman Asli

Ayun Nisa Ardianti

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Penyuluhan Stunting Melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Desa Rowobranten Bersama Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Posko 51

Diperbarui: 9 Juli 2024   06:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok KKN UIN Walisongo Semarang Posko 51

Desa Rowobranten memiliki program dalam mengentaskan dan mencegah kasus stunting  dengan memberikan tambahan gizi berupa makanan lokal yang dibuat sendiri oleh para kader Posyandu dengan nama program tersebut yaitu Pemberian Makanan Tambahan atau disingkat PMT.
Informasi terkait penyuluhan stunting di desa Rowobranten disampaikan Bidan Desa Rowobranten, Ibu Masruroh.

Beliau menyebutkan bahwa PMT tersebut bukan hanya dibagikan kepada anak-anak yang terindikasi stunting, tetapi juga kepada ibu hamil kek (kekurangan energi kronis).

"Pemberian makanan tambahan di Desa Rowobranten ini dibagikan khusus kepada balita yang terindikasi stunting, kurang gizi, dan juga ibu hamil kek" Ibu Masruroh.

Program PMT tersebut telah terlaksana dari tanggal 1 Juli 2024 dan akan terus berjalan sampai sukses mengatasi kasus stunting di Desa Rowobranten, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal.

Dengan ini Mahasiswa KKN MIT ke-18 UIN Walisongo Semarang Posko 51 bersama membantu para kader-kader Posyandu dalam membagikan makanan tambahan di rumah-rumah warga yang telah terdata oleh pemerintah setempat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline