Lihat ke Halaman Asli

Pencegahan Stunting dengan Pemberian Makanan Tambahan Kader Pucangrejo

Diperbarui: 19 Juli 2024   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumetasi

 

Pucangrejo, Pegandon, Kendal - Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 42 membantu menyukseskan program pemerintah desa Pucangrejo membantu anak yang terindikasi stunting dalam pencegahan dan penanganan stunting; penanganan stunting sangat penting untuk kualitas tumbuh kembang anak kedepannya. Bayi dan ibu hamil dapat diberikan makan melalui pemberian makanan tambahan (PMT) untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka dan mendapatkan berat badan yang sesuai dengan usia mereka. (16/07/2024)

“Pelaksanaan PMT dibagi menjadi dua yaitu untuk bayi dan ibu hamil. Untuk ibu hamil diberikan selama 120 hari berturut – turut, sedangkan untuk bayi dibagi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Dalam kriteria yang ditentukan sebagai berikut : 90 hari diberikan untuk anak dibawah lima tahun, 14 hari diberikan untuk stunting tingkat rendah.” (ibu sulasti)

Menu makanan setiap harinya berbeda dan dalam pembuatannya sudah ada ahli gizi khusus yang membuatnya. Dalam kegiatan tersebut terbagi menjadi 3 disesuaikan dengan dusun yang ada di Pucangrejo dan pembagian tiap kader mulai dari pembuatan hingga pembagian keseluruh desa di Pucangrejo. Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 42 ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

“Makanan tambahan seperti biskuit yang dibuat khusus dan mengandung banyak energi, protein, vitamin, dan mineral penting. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi 1 bungkus (3 keping) makanan tambahan setiap hari. Sebaliknya, untuk balita usia 6 bulan hingga 11 bulan, disarankan untuk mengonsumsi 2 bungkus (8 keping) setiap hari dan 3 bungkus (12 keping) setiap hari.” (dinas kesehatan kendal)

Adapun harapan pengadaan PMT ini supaya balita dan bayi yang akan lahir mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang baik dan mendapatkan gizi yang cukup.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline