Lihat ke Halaman Asli

KKN POSKO39

UIN Walisongo Semarang

Peduli Lingkungan, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang Olah Sampah Plastik Menjadi Ecobrik

Diperbarui: 19 Agustus 2023   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Bersama Guru SDN Rejosari, Ngampel, Kendal/dokpri

Untuk mengurangi pengurangan sampah plastik di Desa Rejosari, Ngampel, mahasiswa KKN MIT-16 UIN Walisongo Semarang posko-39 melakukan pengelolaan sampah dengan cara membuat ecobric dari plastik dan botol bekas yang berasal dari limbah warga, pada Minggu (13/08/2023).

Kegiatan pengelolaan sampah dan pembuatan ecobric ini dilakukan di SD Rejosari, Ngampel. Bersama anak-anak kelas 3, 4, 5, dan 6 mahasiswa KKN UIN walisongo mengumpulkan sampah plastik bersama. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya mahasiswa UIN Walisongo untuk memperkenalkan sekaligus melatih kreatifitas anak-anak Desa Rejosari, Ngampel dalam mengelola sampah plastik untuk menjadi barang-barang yang berdaya guna seperti ecobrik ini.

Koordinator Desa yang merupakan salah satu mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang, Faiq Abdala menjelaskan pentingnya memanfaatkan sampah plastik kepada anak-anak, dengan memanfaatkan sampah plastik dapat mengurangi limbah yang ada di Desa Rejosari. Barang yang dihasilkan atau dibuat dari tangan-tangan yang terampil akan memiliki nilai daya guna yang sangat tinggi.

"Di negara kita sudah banyak daerah-daerah yang tercemar karena sampah yang terlalu banyak. Banyaknya sampah plastik yang tidak bisa terurai mengakibatkan sampah yang menumpuk. Maka perlunya memperkenalkan dan meningkatkan kreatifitas anak-anak Desa untuk mengurangi sampah plastik yang ada". Jelas Faiq

Sumarti, selaku kepala sekolah SD Rejosari menjelaskan bahwa pentingnya mengajarkan anak dalam mengelola sampah menjadi barang yang berdaya guna.

"Memanfaatkan hal-hal yang ada di lingkungan sekitar mengajarkan anak untuk lebih menghargai hal-hal yang kecil dan spele seperti sampah plastik ini. dengan adanya kegiatan ini saya dan anak-anak yang lain tahu bahwa yang menurut kita tidak bernilai akan memiliki nilai yang tinggi, menarik, dan berdaya guna jika kita bisa memanfaatkannya dengan baik". Ucap Sumarti

Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa KKN UIN Walisongo berharap anak-anak Desa Rejosari lebih menghargai dan memanfaatkan hal-hal kecil yang ada di sekitar mereka, serta melatih dan meningkatkan kreatifitas anak-anak dalam berkarya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline