Lihat ke Halaman Asli

kkn posko16

UIN Walisongo Semarang

Mahasiswa KKN MIT Posko 16 UIN Walisongo Semarang Mengikuti Rutinan Selapanan Kamis Wage di Desa Sendangsikucing

Diperbarui: 12 Juli 2024   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim Kominfo KKN MIT Posko 16/dok. pri

Kendal, 11 Juli 2024 - Kamis Wage menjadi hari yang dinantikan oleh ibu-ibu Muslimat dan Fatayat di Desa Sendangsikucing, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal. Seperti biasa, mereka berkumpul dalam acara rutinan selapanan yang kali ini bertepatan dengan bulan Muharrom.

Acara yang diadakan di Mushola Baitur Rohman ini dihadiri oleh puluhan ibu-ibu Muslimat dan Fatayat yang antusias mengikuti serangkaian kegiatan. Puncak acara adalah ceramah yang dibawakan oleh Ustadzah Atikoh Al-Hafidzoh, yang membahas keistimewaan bulan Muharrom.

Dalam ceramahnya, Ustadzah Atikoh menjelaskan bahwa bulan Muharrom merupakan salah satu bulan yang istimewa dalam Islam. "Muharrom adalah bulan pertama dalam kalender Hijriyah dan termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan oleh Allah SWT. Dalam bulan ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan menjauhi perbuatan dosa," ujarnya.

Beliau juga menekankan pentingnya puasa di bulan Muharrom, khususnya pada hari Asyura. "Puasa pada hari Asyura, yakni tanggal 10 Muharrom, memiliki keutamaan yang besar. Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu," tambah Ustadzah Atikah.

Selain ceramah, acara juga diisi dengan tahlilan dan doa bersama. Suasana kekeluargaan sangat terasa, dengan ibu-ibu Muslimat dan Fatayat saling berbagi cerita dan pengalaman.

Ketua Muslimat Desa Sendangsikucing, Ibu Nur Hidayah, menyampaikan rasa syukurnya atas kelancaran acara ini. "Alhamdulillah, acara rutinan selapanan Kamis Wage ini selalu berjalan dengan baik dan penuh makna. Semoga kita semua dapat mengambil hikmah dari ceramah yang disampaikan dan semakin meningkatkan keimanan serta ketaqwaan kita kepada Allah SWT," tuturnya.

Dengan semangat kebersamaan dan religiusitas yang tinggi, ibu-ibu Muslimat dan Fatayat di Desa Sendangsikucing terus berusaha menjaga tradisi ini sebagai wujud cinta mereka terhadap agama dan komunitas.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline