Lihat ke Halaman Asli

KKN PohbogoUM

KKN Pohbogo UM

Atasi Hama Tikus, Mahasiswa KKN UM Pulang Kampung 2021 Lakukan Pemasangan Rumah Burung Hantu

Diperbarui: 24 Juli 2021   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumentasi pribadi

BOJONEGORO -- Kamis, 22 Juli 2021

Masyarakat desa Pohbogo yang didominasi oleh warga dengan pencaharian sebagai petani merasakan keresahan dengan banyaknya hama tikus yang menyerang komoditas pertanian khususnya tanaman padi. Masyarakat bersama Gapotan Rukun Makmur telah melakukan berbagai cara untuk mengatasi adanya serangan tikus misalnya dengan cara gropyokan, racun tikus dan dengan membungkus lahan pertanian dengan plastik ataupun seng. Berdasarkan keterangan salah satu petani cara-cara tersebut di anggap kurang efektif untuk menghentikan perkembangan tikus di alam.

Ketua kelompok tani makmur 2 di desa Pohbogo mengungkapkan bahwa pada tahun 2020 di wilayah Pohbogo mengalami penurunan pada panen padi dengan jumlah yang cukup besar. Beliau menjelaskan bahwa pada komoditas padi masyarakat sudah mampu mengatasi adanya hama lain seperti wereng dan penyakit lainnya. Gapotan Rukun Makmur kini mencoba mengubah strategi dengan mengandalkan pemangsa alami dari tikus yaitu salah satunya burung hantu dengan membangun rubuha (rumah burung hantu) di persawahan namun belum maksimal karena rumah mudah roboh.

"sebelumya gapotan disini sudah memasang beberapa rubuha(rumah burung hantu) tapi tidak maksimal karena sering kali roboh dan kurang terawat, ada yang saya rawat dan sekarang sudah ada burung hantu yang menghuninya, namun karena hanya satu tempat yang ada rubuha belum mencukupi untuk wilayah sawah yang luas" tutur Mukhtar (ketua gapotan Rukun Makmur 1).

Melalui program KKN pulang kampung dari Universitas Negeri Malang mahasiswa diharapkan untuk membantu mengembangkan dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi di desa lokasi KKN. Maka dari itu mahasiswa KKN UM memutuskan untuk membuat dan memasang rumah burung hantu.

Sumber : dokumentasi pribadi.  Proses pembuatan rumah burung hantu.

Dalam pelaksanaannya rumah burung menggunakan material kayu, triplek dengan tebal 1 cm dan beratapkan karpet karet. Rumah burung dibuat dengan vol. panjang; 45 cm, lebar; 30 cm, dan tinggi; 42 cm. Rumah burung hantu dibuat sebanyak 5 buah dengan tinggi tiang(bambu) dengan panjang 6 meter sebanyak 2 buah agar rumah burung tidak mudah roboh. Rubuha tersebut akan di tempatkan di berbagai titik lokasi persawahan di desa Pohbogo.

Sumber: dokumentasi pribadi.  proses pemasangan rumah burung hantu di persawahan. 

Mahasiswa juga memberikan 3 ekor burung hantu untuk ditempatkan pada rumah burung yang akan dipasang dengan harapan burung hantu tersebut menetap. Dari pendirian 5 rumah burung tersebut dapat mengatasi hama tikus di desa Pohbogo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline