Lihat ke Halaman Asli

KKN PMM PACE

UNIVERSITAS JEMBER

Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik: Inisiasi Tim KKN PMM Universitas Jember Untuk Meningkatkan Potensi Kopi di Desa Pace

Diperbarui: 16 September 2024   08:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pribadi

30/8 2024 Mahasiswa KKN-PMM Universitas Jember telah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik. Kegiatan tersebut mengundang petani kopi di desa pace, kecamatan silo, kabupaten jember.

Permasalahan yang terjadi pada petani kopi dewasa ini yaitu degradasi tanah, penularan penyakit kopi melalui tanah, dan kurangnya bahan organik pada tanah. Aplikasi pupuk organik tidak secara langsung dapat dirasakan oleh petani, sehingga tidak banyak petani mau membuat dan mengaplikasikan pupuk organik.

Acara sosialisasi dan pelatihan pembuatan pupuk organik dilaksanakan di kediaman ketua kelompok tani abadi. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi terkait pupuk organik dan dilanjutkan dengan praktek bersama petani. Hasil praktek pembuatan disimpan, lalu akan dipanen setelahnya.

Pemateri yang memberikan ilmu yaitu Bapak Nanang Tri Haryadi S.P., M.Si. Beliau merupakan dosen fakultas pertanian yang telah malang melintang dalam ilmu hama dan penyakit tanaman, serta berkecimpung dalam budidaya organik. "Pupuk organik menyediakan mikroorganisme yang menjadi tentara untuk meningkatkan kualitas tanah dan mematikan sumber penyakit tanaman yang berasal dari tanah." Salah satu paparan beliau dalam pemberian sosialisasi pupuk organik. Antusiasme petani sangat tinggi, banyak petani berdiskusi dan melakukan sharing tentang pengalaman penggunaan pupuk organik.

Bahan utama pembuatan pupuk organik yaitu kotoran kambing, daun lamtoro, dan kulit kopi. Bahan tersebut menyesuaikan dengan ketersediaan pada desa pace. Ketiga bahan tersebut dicampur di atas terpal dengan perbandingan volume 2:1:1. Lalu disiram dengan larutan EM4 dan molase yang diencerkan dengan air. Ketika sudah merata, terpal ditutup hingga kedap lalu disimpan di tempat teduh hingga fermentasi selesai.

Melalui kegiatan ini, diharapkan petani kopi dapat meningkatkan hasil panen kopi. Sehingga kedepannya hasil kopi dari desa pace akan meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline