Lihat ke Halaman Asli

KKN PMM PACE

UNIVERSITAS JEMBER

Menelisik Potensi Desa Pace: Kolaborasi Mahasiswa KKN PMM Bersama Petani Melalui Integrasi Sistem Pertanian Berkelanjutan dalam Budidaya Tanaman Kopi

Diperbarui: 2 Agustus 2024   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Data Pribadi

Desa Pace, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur -- Mahasiswa Universitas Jember yang sedang melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (KKN PMM) di Desa Pace, menemukan adanya potensi alam yang mendukung untuk pengembangan budidaya kopi. Desa Pace memiliki luas wilayah 91.913.419 ha dan terbagi menjadi 4 dusun yang meliputi, Curah Wungkal, Karangtengah, Krajan, dan Sukmoilang.

Hasil observasi yang dilakukan Mahasiswa KKN PMM Universitas Jember, Desa Pace memiliki kondisi alam yang menudukung meliputi, tanah yang subur, curah hujan yang merata, dan suhu yang sejuk untuk budidaya tanaman kopi. Beberapa faktor tersebut berpotensi menjadikan Desa Pace sebagai lokasi yang strategis dalam mengembangkan budidaya tanaman kopi sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Pace. 

Desa Pace memiliki 10 kelompok tani yang bergerak pada budidaya tanaman pangan dan tanaman perkebunan. Selama berkegiatan di Desa Pace, mahasiswa KKN PMM Universitas Jember berfokus pada budidaya tanaman perkebunan komoditas kopi. Dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya kopi, mahasiswa KKN PMM turut menggandeng 2 kelompok tani (Taman Tirto dan Abadi). Kegiatan ini diharapkan dapat membantu petani untuk memaksimalkan hasil panen yang berkualitas. 

Pengendalian Hayati merupakan salah satu langkah penting yang dilakukan untuk membasmi hama pada tanaman kopi melalui penggunaan jamur Entomopatogen yang ramah lingkungan. Program yang dibawa oleh mahasiswa KKN PMM Universitas Jember mendapat sambutan yang baik dari Kepala desa, ketua gabungan kelompok tani (gapoktan), ketua kelompok tani (poktan), anggota kelompok tani, serta masyarakat yang terlibat dalam budidaya kopi.  Ketua gapoktan Desa Pace mengatakan, "kegiatan ini diharapkan mampu membantu petani  dalam mengatasi serangan hama pada kopi dan meningkatkan kualitas produksi".

Dengan adanya dukungan dan kolaborasi antara mahasiswa, petani, pemerintah desa, dan masyarakat, Desa Pace diharapkan dapat mewujudkan potensi besar dalam budidaya tanaman kopi, dan membawa kesejahteraan bagi seluruh masyarakat desa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline