Lihat ke Halaman Asli

KKN PK GLAGAH

KKN PK GLAGAH UM

Publishing Video Promotion, Sarana KKN PK UM Lestarikan Adat Gelar Pitu Desa Glagah

Diperbarui: 4 Juli 2019   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendak_Tirto_Gelar_Pitu (Dokpri)

Glagah (11/06/2019) Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang memiliki beragam kebudayaan. Keberagaman kebudayaan dapat terlihat dari heterogenitas seni tarian, seni musik maupun seni yang tercipta dari para seniman maupun pemangku adat terdahulu. 

Salah satu daerah yang memiliki tradisi oseng yang masih sangat kental terdapat di Desa Glagah. Desa Glagah mempunyai banyak tardisi adat yang tetap dijalankan oleh warga desa walaupun di era modern sekarang.

Salah satu tradisi yang dilaksanakan di Desa Glagah yaitu tradisi gelar pitu. Tradisi gelar pitu merupakan sebuah adat yang dilakukan 7 hari setelah hari raya atau 7 syawal. 

Menurut, Pak Lasmidi selaku ketua adat desa mengatakan bahwa "Inti gelar pitu yaitu mewariskan atau menjalankan tradisi leluhur dan mewujudkan rasa syukur telah diberikan kemakmuran kesuburan dari tanah di dukuh dan ungkapan rasa syukur selama satu tahun diberi keselamatan dan satu minggu silaturahim".

Gelar pitu dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu pelaksanaan pengajian malam yang bertempat di musholla desa. Tahap kedua yaitu pelaksanaan upacara sakral mendak tirta (pengambilan air suci), ziarah ke makam leluhur, kirap kupat gunggung, selematen syawalan dan rebutan kupat gunggung. 

Gelar pitu memiliki lambang kupat gunggung yang berisi uang. Uang di dalam kupat konon menurut kepercayaan warga memiliki makna sakral yang menunjukkan prediksi rezeki kita ke depan.

Walaupun adat gelar pitu sudah dilaksanakan sampai saat ini namun masih banyak masyarakat yang belum mengerti dan mengetahui tradisi adat gelar pitu. Gelar pitu seperti di telan bumi di Banyuwangi. 

Gelar pitu masih kalah bersaing dengan kesenian dan tradisi lain seperti seblang di olehsari serta barong ider bumi di Kemiren. Beberapa alasan tersebut mendasari munculnya ide untuk mempopulerkan gelar pitu. KKN-PK UM Desa Glagah memiliki ide untuk menguak dan membuat sebuah sarana promosi yaitu video promosi gelar pitu.

Video berisi tahapan-tahapan adat gelar pitu. Selain itu, di dalam video juga membahas makna filosofi yang terkandung dalam gelar pitu. Pelaksanaan take video berlangsung mulai hari senin, 10 Juni 2019 pukul 19.00 (ba'da shalat isya). Pelaksanaan take video dilasungkan kembali pada hari selasa, 11 Juni 2019 pukul 09.00 -- 21.00. Pengambilan video mengacu sesuai urutan adat gelar pitu. Mahasiswa juga dibantu oleh ketua adat dan masyarakat desa saat pengambilan video.

Harapannya dengan adanya video promosi gelar pitu ini mampu untuk mengangkat kepopuleran adat di Banyuwangi. Menurut Dimas Ari selaku ketua pelaksana program mengatakan bahwa "Harapannya kami dapat menyajikan dan memberikan informasi gelar pitu kepada seluruh masyarakat Banyuwangi, jika bisa ke seluruh dunia. Selain itu, harapannya di masa yang akan datang popularitas gelar pitu dapat setara dengan Seblang maupun Olehsari. Yah semua pihak akan berusaha semaksimal mungkin untuk melestarikan keberlangsungan tradisi ini".




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline