Lihat ke Halaman Asli

KKN Persen UNNES

KKN Persen UNNES

Mulai Terlupakan, KKN UNNES Gelar Festival Permainan Tradisional

Diperbarui: 6 Maret 2020   15:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SEMARANG -- Belasan mahasiwa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Semarang memperkenalkan permainan tradisional kepada anak -- anak di Dusun Persen, Kelurahan Sekaran melalui kegiatan Children Festival, Minggu (23/02/2020).

Perkembangan teknologi di era sekarang selain memiliki dampak positif juga memberikan dampak negatif bagi perkembangan anak. Kondisi seperti ini juga dilihat dari fenomena sosial anak di Dusun Persen yang begitu kecanduan gadget yangmana kemudian direspon oleh tim KKN UNNES untuk membangkitkan kembali permainan tradisional dengan harapan anak-anak lebih bisa bermain di luar ruangan daripada hanya berdiam diri di dalam ruangan sambil bermain gadget.

"Alasan diadakannya kegiatan Children Festival supaya anak-anak tidak melupakan permainan tradisional. Selain itu, dengan adanya kegiatan ini diharapkan anak-anak dapat merasakan manfaat lain dari permainan tradisional seperti tubuh menjadi sehat, memiliki banyak teman, belajar bekerjasama dalam tim, dan memiliki jiwa sosial yang tinggi." Ungkap Shofi selaku penanggung jawab kegiatan Children Festival.

Permainan tradisional yang dimainkan dalam dalam kegiatan Children Festival berupa egrang, gobag sodor, dhingklik oglak-aglik, serta bakiak ganda. Dalam kegiatan tersebut, anak-anak diharuskan untuk mencoba permainan satu persatu dengan didampingi oleh mahasiswa KKN.

"Senang bisa bermain permainan tradisional bareng teman -- teman. Kalau tidak bisa permainannya juga diajari sama mas mbak KKN" Ungkap Gita, salah satu anak dari Dusun Persen.

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, anak-anak akan lebih sering bermain permainan tradisional di luar ruangan daripada berdiam diri di dalam rumah dengan bermain gadget. Selain itu, dengan bermain permainan tradisional tentu anak-anak sebagai generasi muda bisa terus melestarikan permainan tradisional yang sudah ada sejak dulu. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline