Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 243: Menilik UMKM Bank Sampah Sugiharto di Desa Patrang Jember

Diperbarui: 22 Agustus 2022   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa KKN Kolaboratif Mengunjungi Uti Suparmi Pembuat Pot Berbahan Sampah Pampers di Patrang pada Selasa (26/07/2022)./dokpri

26 Juli 2022- Unit Bank Sampah merupakan kegiatan yang pertama kali di cetuskan oleh Bambang Suwerda pada tahun 2008 di Jawa Tengah. Unit Bank Sampah memiliki konsep 3R yaitu Reuse (Menggunakan kembali sampah-sampah yang masih bisa dimanfaatkan dan digunakan), Reduce (Mengurangi segala sesuatu yang memunculkan sampah) dan Recyle (Mengolah kembali atau mendaur ulang sampah menjadi suatu produk atau barang yang bermanfaat). Unit Bank Sampah Sugiharto adalah salah satu UMKM yang di kelola oleh Suparmi sejak 2015 hingga sekarang. Suparmi atau biasa di kenal dengan sapaan Uti ini adalah seorang nenek berusia 67 tahun dan aktif dalam kegitan sosial. Bank Sampah Sugiharto sendiri memanfaatkan sampah pampers untuk dijadikan suatu produk bernilai jual.

           

"Sampah pampers bayi yang susah di uraikan dan mampu menghambat saluran air sungai adalah alasan untuk dijadikan produk yang bernilai jual. Hal ini juga merupakan bentuk kepedulian dalam menjaga lingkungan." Ujar Uti Suparmi.

Sampah pampers tersebut dikelola menjadi pot bunga dengan beraneka bentuk dan warna. Sampah  pampers yang digunakan adalah pampers bekas kencing saja. Hal pertama yang dilakukan adalah memisahkan isi pampers dengan bagian luar pampers (bungkus) kemudian lakukan pengeringan dengan di jemur di atas sinar matahari.  Siapkan cetakan  pot bunga plastik, semen, dan pelumas agar bisa diangkat dari cetakkan. Semen hanya di campur dengan air tanpa tanah kemudian bagian pampers luar di celupkan ke dalam adonan semen dan dimasukan kedalam cetakan pot tadi. Pengeringan dilakukan kembali selama kurang lebih 24 jam. Setelah kering cetakan pot pampers di warnai dan di lukis dengan cat warna-warni sehingga menjadi produk jual yang menarik.

dokpri

"saya suka mbak, mas dengan kegiatan ini. Soalnya dari Uti sekolah dulu sering mengikuti keorganisasian atau komunitas yang ada di sekolah, jadi Uti kalau diem di rumah enggak enak. Uti juga sering di undang oleh Bu Lurah untuk pelatihan ibu-ibu PKK di Kelurahan" Pangkas Uti.  

Kelompok KKN Kolaboratif 243 di bimbing oleh Dr.Rokhani, SP., MP. yang beranggotakan Muhammad Fernando Akbarsyah, Belgis Bintari Laros, Rizka Maulida Fajriati, Adzraa Aqiilaha Tsabitania, Meydo Milenio Jayu Putra, Mayzaroh Agustin, Wahyu Dwi Firmansyah, Izzatul  Noor Aisyah Putrie, Farah Vebita Nurmala Sari, dan Maryam  Istiqomah  berharap UMKM ini mampu  menjadi salah satu kegiatan yang perlu di kembangkan secara meluas dan menarik kader anak muda-mudi di Desa Patrang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline